Kenaikan Suku Bunga Acuan AS Beri Dampak Positif


Petugas bank menghitung uang pecahan dolar Amerika di Jakarta, Selasa (10/6). (Foto Antara/Puspa Perwitasari)
MerahPutih Keuangan - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akhirnya meningkatkan suku bunga acuannya sebanyak 25 basis poin pada Rabu atau Kamis (17/12) dini hari WIB. Kenaikan suku bunga acuan ini justru berdampak positif pada ekonomi.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menilai kenaikan suku bunga acuan AS atau Fed Rate tidak akan memberikan dampak buruk.
"Sebab dampak buruknya sudah terjadi sebelumnya saat Amerika masih bimbang untuk menaikan Fed Rate. Kalau yang sekarang kepastiannya sudah ada, orang malah jadi tenang," jelas Tito saat ditemui di Jakarta, Kamis (17/12).
Kepastian ini, lanjut Tito, cukup memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Pertama, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi lebih baik karena Fed Rate-nya hanya naik 25 basis poin. Kedua, dollar AS memiliki saingan baru yaitu renmimbi (mata uang Tiongkok). "Jadi, gejolak rupiah masih bisa terkontrol," tandasnya. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah

Suku Bunga Bank Indonesia Sudah Diturunkan Berkali-kali, Bunga Kredit Perbankan Masih Tinggi

BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS

BI Rate Turun Lagi Ketiga Kalinya Tahun Ini Jadi 5,25 Persen, IHSG Ditutup Menguat

Suku Bunga Bank Indonesia Bakal Dipangkas Lagi Imbas Tarif Trump

BEI Belum Mau Hapus Saham Sritex, Meskipun Sudah Masuk Kriteria Delisting

BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Turun Lagi untuk Ketiga Kalinya Tahun Ini

Pelemahan Rupiah Ditahan Keputusan BI Pertahankan Suku Bunga

Jaga Stabilitas Rupiah, BI Rate Turun 25 Poin Jadi 5,5%
