Kata Kapolri Soal Polisi Pengepul Sampah, Bripka Seladi


Facebook/Komunitas Suara Rakyat
MerahPutih Nasional - Masih ingat dengan sosok Polisi Jujur dari Malang yang lebih memilih jadi pengepul sampah dari pada harus menerima suap?
Dialah Bripka Seladi, Polisi Lalu Lintas yang satu ini sempat menjadi perbincangan publik khususnya di media sosial saat foto-fotonya ketika tengah mengumpulkan sampah menjadi viral di media sosial.
Pembicaraan tentang Bripka Seladi pun sampai ke Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, menurut Badrodin semangat dan idealisme Seladi patut diapresiasi.
"Semangatnya untuk tidak menerima suap, semangatnya tambah penghasilan tanpa cara ilegal patut kita apresiasi," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/5).
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, Jika biasanya Polantas sering mencari tambahan penghasilan dengan 'uang damai' dari para pengguna jalan yang melanggar aturan, lain halnya dengan pria asal Kota Malang ini.
Bripka Seladi justru memilih mencari penghasilan tambahan sebagai pengepul sampah, pekerjaan ini sudah ia lakoni sejak 8 tahun terakhir.
Foto-foto Bripka Seladi saat tengah bertugas dan mengumpulkan sampah pun menjadi vireal di dunia maya, kebanyakan netizen memuji cara hidupnya yang sederhana dan tidak menerima suap.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Mabes Polri Terbitkan Aturan Hukum yang ‘Bolehkan’ Polisi Melawan jika Diserang dan Nyawanya Terancam

Tersinggung Dibilang ODGJ, Emak-Emak Siram Polisi Polres Sragen Pakai Pertalite

Buronan CEO Investree Adrian Asharyanto Gunadi Dibawa Pulang ke RI Lewat Mekanisme NCB to NCB

KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025

Dirkrimsus dan Dirkrimum Polda Metro Jaya Dirombak, Mabes: Bagian dari Penyegaran Institusi

Macet Parah di Gatot Subroto Jakarta, Polisi Bentuk Satgasus

Baharkam Polri Gagalkan Penyelundupan 29 Orang Calon Pekerja Migran Indonesia di Perairan Tanjung Balai

Gabung Tim Reformasi Polri, Mahfud Md Ingin Benahi Kultur Internal Korps Bhayangkara

Public Virtue Research Institute Ikut Kritik Tim Transformasi Reformasi Polri, Dianggap Jadi Simbol Konflik Kepentingan

Perekat Nusantara Kritik Tim Transformasi Reformasi Polri, Sebut tak Punya Legitimasi Hukum
