Kasus Vaksin Palsu, Antara Harga Obat dan Rantai Distribusi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 18 Juli 2016
Kasus Vaksin Palsu, Antara Harga Obat dan Rantai Distribusi

Presiden Joko Widodo (berdiri kanan) didampingi Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kiri) saat meninjau vaksinasi ulang di Jakarta, Senin 18 Juli 2016. (Twitter @KemenkesRI)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Vaksin Pediacell dan Tripacell yang dipalsukan merupakan vaksin impor. Vaksin tersebut beredar luas lantaran dijual dengan harga miring.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terkuaknya kasus peredaran vaksin palsu merupakan momentum untuk memperbaiki industri dan tata kelola distribusi produk farmasi di Tanah Air.

"Ini adalah sebuah momentum kita semuanya untuk memperbaiki tata kelola distribusi baik menyangkut industri farmasi, menyangkut industri, dan distribusi obat-obatan, termasuk di dalamnya vaksin," katanya saat meninjau vaksinasi ulang korban vaksin palsu di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7).

Pemerintah akan memperbaiki tata kelola industri dan distribusi farmasi untuk menjamin masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. 

"Saya kira golnya ke sana. Sekali lagi ini adalah momentum, memerlukan kehati-hatian karena menyangkut anak-anak kita," katanya.

Untuk diketahui, pemerintah telah pada bulan Maret 2016 lalu telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi XI. Deregulasi ini ditujukan untuk mendorong perkembangan industri farmasi dan alat kesehatan (alkes). 

Pemerintah, melalui Paket Ekonomi XI menginginkan harga-harga obat dan alat kesehatan lebih terjangkau dengan meningkatkan ketersediaan obat dan alat kesehatan. 

Saat ini terdapat 216 industri farmasi di dalam negeri, baik melalui penanaman modal asing (PMA) atau penanaman modal dalam negeri (PMDN), yang mendominasi pangsa pasar obat nasional. 

Industri farmasi memiliki pangsa pasar sekira 76 persen dari produk obat. Tapi, kandungan impor bahan baku obat masih tinggi, yakni mencapai 95 persen. Begitu pula dengan alat kesehatan yang masih didominasi produk impor (sekira 90 persen).

BACA JUGA:

  1. Penyelidikan Vaksin Palsu Telusuri Keterlibatan Rumah Sakit
  2. Jokowi Janji Pemerintah Akan Tuntaskan Kasus Vaksin Palsu
  3. Kemenkes Harus Beri Sanksi Rumah Sakit Pemakai Vaksin Palsu
  4. Kemenkes Bahas Sanksi Bagi 14 RS Pengguna Vaksin Palsu
  5. Pekan Depan Kemenkes Beri Vaksin Ulang Kepada Anak-Anak di Ciracas

  

#Vaksin Palsu
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Bagikan