Jokowi Janji Pemerintah Akan Tuntaskan Kasus Vaksin Palsu

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 18 Juli 2016
Jokowi Janji Pemerintah Akan Tuntaskan Kasus Vaksin Palsu

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kanan) saat meninjau vaksinasi ulang di Jakarta, Senin 18 Juli 2016. (Twitter @KemenkesRI)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pagi ini mengunjungi Puskesmas di Kecamatan Ciracas, jalan H Baping, RT 09 RW 06 Kelurahan Susukan, Jakarta Timur. Agenda Presiden Jokowi memantau pemberian vaksinasi ulang gratis.

Saat mengunjungi Puskesman, Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek didampingi Ketua Satgas Penanggulangan Vaksin Palsu dan Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Maura Linda Sitanggang. Kepala Negara meminta masyarakat tetap tenang.

"Saya datang ke sini ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang benar, mendapatkan penjelasan yang baik dari puskesmas maupun dari kementerian dan juga pelayanan dari Kementerian Kesehatan dan Dinkes DKI. Kedua, saya ingin menyampaikan agar masyarakat tetap tenang karena ini, sekali lagi peristiwa ini adalah menyangkut waktu yang lama, perlu kehati-hatian dan perlu penelusuran dalam jangka waktu yang panjang," kata Jokowi di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7).

Jokowi juga menyatakan telah memerintahkan kapolri dan kabareskrim untuk terus mengusut kasus vaksin palsu, hingga semua pelakunya tertangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal.

"Saya sudah perintahkan kepada kapolri dan kabareskrim untuk meneliti satu per satu secara detail jaringan dan pelaku-pelaku vaksin palsu ini sehingga ke depan tidak terulang lagi," tegas Jokowi.

Jokowi, yang mengenakan kemeja batik, didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi menyaksikan pemberian vaksin dan berbicara dengan beberapa orang tua yang anaknya mendapat vaksinasi.    

Sebanyak 26 anak dari 197 pasien Bidan E yang terindikasi mendapatkan vaksin palsu diminta kehadirannya untuk divaksinasi ulang di Puskesmas Ciracas. Sementara, di RS Harapan Bunda lebih kurang 20 anak dan RSIA Sayang Bunda Bekasi 20 anak.

Keterangan yang dihimpun, vaksin yang digunakan dalam kegiatan imunisasi wajib ini terdiri dari vaksin DPT (Difteri Pertusis dan Anti Tetanus), HB (Hepatitis B) dan HiB (Haemophilus type B) atau yang lebih dikenal dengan sebutan vaksin pentavalen yang mempu memberikan kekebalan terhadap lima jenis penyakit.

Selain itu, oral polio vaccine (OPV) yang mampu memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Vaksin pentavalen dan OPV tersebut merupakan vaksin yang termasuk ke dalam program nasional imunisasi dasar lengkap milik pemerintah.

Menurut Menkes, pemberian vaksinasi dilakukan secara bertahap. 

"Ini dilakukan bertahap, tentu tidak mungkin sekaligus. Kami dapat data dari Bareskrim dan ke depan bisa bertambah lagi," jelas Nila.

BACA JUGA:

  1. Soal Vaksin Palsu, Orang Tua Tunggu Kepastian RS Harapan Bunda
  2. Agar Tak Terulang Lagi, Ini Solusi Kak Seto Soal Vaksin Palsu
  3. Kemenkes Bahas Sanksi Bagi 14 RS Pengguna Vaksin Palsu
  4. 14 RS Penerima Vaksin Palsu Tersebar di Jabotabek
  5. 197 Balita Diduga Jadi Korban Vaksin Palsu Bidan ME
#Kemenkes #Nila F Moeloek #Presiden Jokowi #Vaksin Palsu
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Selain itu, Presiden Prabowo menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas tinggi di setiap kabupaten dalam empat tahun mendatang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Presiden Prabowo Perintahkan Menkes Kerja Keras Percepat Pemenuhan 70 Ribu Dokter Spesialis
Indonesia
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Menkes juga memastikan semua anggota keluarga Raya yang mengidap penyakit tuberkulosis atau TBC diberi penanganan hingga sembuh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 25 Agustus 2025
Kemenkes Beri Obat Cacing ke Warga yang Satu Desa dengan Raya di Sukabumi
Indonesia
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Penggeledahan di Kemenkes untuk mencari dokumen dan barang bukti yang berkaitan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digunakan untuk pembangunan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 12 Agustus 2025
KPK Geledah Kantor Kemenkes terkait Kasus Bupati Koltim
Indonesia
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Mempercepat target lulusan 70 ribu dokter spesialis, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan berbagai intervensi, salah satunya di sektor hospital based.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 11 Agustus 2025
Menkes Janji Percepat Target 70 Ribu Dokter Spesialis Sesuai Perintah Prabowo, Siapkan Berbagai Intervensi
Indonesia
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Sejak diluncurkannya pada Februari 2025, sudah ada 16,4 juta orang yang memanfaatkan layanan negara cek Kesehatan gratis.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 31 Juli 2025
Mulai 4 Agustus 2025, 53,8 Juta Anak Sekolah Bakal Ikut Cek Kesehatan Gratis
Indonesia
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Jumlah kenaikan perokok sebanyak 5 juta orang itu, bahkan sudah sama atau melebihi jumlah penduduk negara-negara kecil
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Lifestyle
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Obesitas sentral, dihitung berdasarkan pengukuran lingkar pinggang, yakni >90 cm untuk laki-laki dan >80 cm untuk perempuan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 13 Juni 2025
50 Persen Perempuan Ikut Cek Kesehatan Gratis Alami Obesitas Sentral, Jika Tidak Ditangani Bisa Alami Stroke
Indonesia
Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan
Angka perokok aktif di Indonesia mencapai 68 juta orang
Wisnu Cipto - Kamis, 12 Juni 2025
Miris, Rokok Pengeluaran Tertinggi Ketiga Keluarga Indonesia di Atas Pendidikan
Bagikan