Ini Bedanya Krisis 1998 dengan Sekarang Menurut Ekonom UGM


Petugas bank menghitung uang pecahan dolar Amerika di Jakarta, Selasa (10/6). (Foto Antara/Puspa Perwitasari)
MerahPutih, Bisnis-Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Revrisond Baswir menilai ekonomi Indonesia saat ini masih dalam kondisi aman. Menurutnya, krisis saat ini berbeda dibandingkan dengan krisis moneter pada 1998.
"Dilihat dari nominal sudah berbeda, jadi jangan dikaitkan dengan 1998," katanya saat dihubungi Merahputih.com, di Jakarta, Rabu (26/8).
Pada 1998, rupiah mengalami depresiasi yang sangat parah hingga menyentuh Rp17.000 per dollar AS dari sebelumnya Rp2.300 per dollar AS. Presiden Soeharto yang memimpin saat itu telah berkuasa selama 32 tahun.
Sedangkan, di era pemerintahan Jokowi, kurs rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp12.000 kemudian perlahan mulai melemah hingga menyentuh Rp14.000 per dollar AS. Di samping itu, Presiden Jokowi baru satu tahun memimpin.
Revrisond menambahkan, perlambatan ekonomi juga terjadi di negara-negara lain, bukan hanya dialami Indonesia. Meskipun demikian, dibandingkan negara-negara lain kondisi ekonomi di Tanah Air masih bisa dikendalikan.
"Dibandingkan dengan kondisi di negara-negara lain seperti Malaysia, atauAfrika Selatan kita lebih baik," ujarnya.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi melemahnya nilai rupiah, semisal menurunnya harga minyak mentah dan devaluasi yuan. "Yang penting sekarang ini meminimalisir resiko di mana ekonomi melambat," tandasnya. (mad)
Baca Juga:
Ekonom Indef Indikasikan Ketidakpercayaan Terhadap Pemerintah Menguat
Ekonom UI: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Lebih Baik dari Ringgit
Bagikan
Berita Terkait
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto

Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis

Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP

Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto

Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!

Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba

Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan

Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Titiek: Jasanya Begitu Besar

Respon Istana Soal Pengusulan Mantan Presiden Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Semua Punya Jasa

Golkar Hargai Usulan Mantan Presiden Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional
