FPI: Sidang IPT Penistaan Terhadap Sejarah Bangsa Indonesia


Logo FPI (Foto: Fanpage Front Pembela Islam)
MerahPutih Peristiwa - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Shobri menilai sidang Internasional People's Tribunal (IPT) di Den Haag, Belanda merupakan penistaan terhadap sejarah bangsa Indonesia.
Sidang yang digelar sejak 10-13 November itu lantas mendapat penolakan keras dari sejumlah ormas di Tanah Air.
"Ini adalah bentuk penistaan terhadap sejarah bangsa juga mencederai rakyat Indonesia," kata Ahmad Shobri, Kamis, (13/11).
Menurut Shobri sidang IPT yang hendak membongkar pelanggaran HAM tahun 1965 telah di reduksi menjadi seakan-akan korban pembantaian itu hanya anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
Padahal, dalam sejarah, PKI itu merupakan organisasi yang sadis dan pemberontak.
"Kalau mau coba ungkap kekejaman PKI sebelum tahun 65, mereka juga telah membunuh rakyat Indonesia, kiai, santri, bahkan pejabat," urainya.
Dia pun menyebut sidang IPT sebagai sidang penistaan sejarah dan pembohongan terhadap publik.
"Ini sidang untuk membersihkan jejak kekejaman PKI, sudah direduksi sehingga korbannya seolah-olah hanya PKI."
Shobri pun mengungkap berbagai pembunuhan yang dilakukan PKI sebelum 65.
"Bagaimana pembunuhan PKI sebelum 1965, pembunuhan Sultan Langkat, Otista dan para kiai NU. Jenderal saja dibunuh apalagi rakyat," tukasnya.(fdi)
Baca Juga:
- Sidang IPT Bangun Opini Publik Ada Pelanggaran HAM di Indonesia
- IPT Desak Negara Minta Maaf kepada PKI, Sejarawan: Salah Kaprah
- Sidang IPT, Peter Kassenda: Korban Pembantaian Bukan Hanya PKI
- PDIP Ngotot Nama Sukarno Harus Dibersihkan dari Tuduhan PKI
- Anak Gubernur Bali Pertama Harap Pemerintah Pulihkan Keluarga Korban PKI
Bagikan
Berita Terkait
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang

3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI

1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya
