Festival Sastra terkait Pembunuhan Massal 1965 Dipaksa Batal


Kekerasan di Indonesia pada tahun 1965. (Screenshot BBC)
MerahPutih Peristiwa - Pihak berwenang memaksa penyelenggara untuk membatalkan acara festival sastra terkait pembunuhan massal pada tahun 1965.
Acara yang digelar oleh pembaca dan penulis di Ubud ini terancam batal jika dinilai tidak sesuai aturan. Padahal festival ini rencananya akan dimulai di Bali minggu depan.
Seperti dilansir BBC, event yang terancam dibatalkan ini juga termasuk diskusi panel tentang pembataian yang terjadi pada 50 tahun silam.
"Peristiwa pada tahun 1965 lah yang ditandai oleh pihak berwenang. Hal itu menyebabkan izin operasi kami terancam dicabut," kata juru bicara yang tak disebutkan namanya.
Seperti diketahui, sebanyak 500.000 orang tewas dalam tragedi tahun 1965. Presiden Jokowi awalnya berjanji untuk menuntaskan kasus ini. Namun hingga kini, hanya sedikit langkah yang telah dilakukan.
Kelompok hak asasi manusia internasional juga telah mendesak Indonesia untuk memberikan keadilan pada keluarga korban.
BACA JUGA:
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
PBB Soroti Potensi Pelanggaran HAM di Indonesia, Kemlu RI: Segera Ditangani sesuai Mekanisme Hukum

Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat

Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak

Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi

Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?

Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM

Prabowo Tugaskan Gibran Tangani Papua, termasuk Masalah HAM dan Keamanan

[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM
![[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM](https://img.merahputih.com/media/5c/46/4d/5c464d4c91c1d5c46ec3a073551df96a_182x135.jpeg)
Komnas HAM Bakal ke Raja Ampat, Selidiki Dugaan Intimidasi hingga Pelanggaran Tambang Nikel

Proyek Tambang Nikel di Raja Ampat Berpotensi Langgar HAM, Bisa Picu Konflik Horizontal
