Dokumen G30S Dipublikasikan, CIA Sebut Nama Soeharto

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Senin, 21 September 2015
Dokumen G30S Dipublikasikan, CIA Sebut Nama Soeharto

Presiden Soeharto (Foto/Twitter @HMSoeharto1921)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Setelah lima puluh tahun berlalu teka-teki peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Badan Intelijen Amerika (Central Intelligence Agency/CIA) membeberkan dokuman rahasia dalam kurun waktu 1961-1969 pada Rabu (16/9) termasuk di dalamnya kejadian Gerakan 30 September 1965 yang terjadi di Indonesia. Memo tersebut dikenal dengan sebutan President's Daily Brief/PDB.

Dilansir dari situs www.cia.gov, dijelaskan kondisi geo politik delapan negara-negara di dunia. Dalam memo yang dicap 'Top Secret' pada tanggal 1 Oktober 1965 posisi Indonesia berada pada urutan pertama kemudian disusul Vietnam Selatan, Republik Dominika, Kuba, Brasil, Perancis, Mesir dan Yunani.

Khusus untuk Indonesia dinamika politik yang terjadi saat itu sangat tinggi. Pada tanggal 30 September 1965 terjadi kudeta militer. Situasi politik saat itu juga penuh ketidakpastian dan membingungkan. Enam jenderal termasuk Jenderal Ahmad Yani menjadi korban penculikan komplotan tentara pro komunis. Sedangkan Jenderal AH Nasution dikabarkan terluka.

Selang beberapa jam setelah kudeta berlangsung Mayjen TNI Soeharto tampil sebagai perwira tinggi (Pati) TNI yang melakukan gerakan kontra kudeta. Dalam waktu singkat ia segera mengambil alih radio di Jakarta.

"Belum ada kejelasan apakah Partai Komunis Indonesia akan bereaksi. Hanya saja sebuah laporan mengatakan dalam beberapa hari mendatang PKI siap bentrok dengan Tentara. Sebaliknya tentara juga bersiap-siap melemahkan gerakan PKI jika ada kesempatan," tulis laporan tersebut.

Dalam laporan tersebut juga dijelaskan posisi Presiden Sukarno. Semua kejadian yang akan berlangsung mendatang tergantung pada kondisi Presiden Sukarno. Jika Bung Karno meninggal maka atau berada dalam kondisi sakit dipastikan akan meletus perang saudara.

"Hal lain yang akan terjadi adalah lepasnya Pulau Sumatera dari dominasi Jawa," demikian keterangan CIA. 

BACA JUGA:  

  1. Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan 
  2. Alasan Publik Rindu Soeharto 
  3. Jokowi Jangan Gengsi Tiru Soeharto  
  4. Catat ! Tommy Soeharto Tidak Bermimpi Nyapres

 

 

#Liputan Khusus #Orde Baru #Soeharto #Central Intelligence Agency #G30S/PKI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Langkah Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Ternyata 'Bangun Jembatan Retak' Order Baru, Lama dan Reformasi
Sebagai informasi, abolisi adalah hak presiden untuk menghapus tuntutan pidana dan menghentikan proses hukum
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 02 Agustus 2025
Langkah Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti Ternyata 'Bangun Jembatan Retak' Order Baru, Lama dan Reformasi
Indonesia
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Koalisi Masyarakat Sipil menggeruduk rapat Komisi X DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 02 Juli 2025
Rapat Komisi X DPR Ricuh, Koalisi Sipil Tolak Pemutihan Sejarah dan Gelar Pahlawan untuk Soeharto
Indonesia
Jelaskan Izin PT GAG Tidak Dicabut, Menteri Bahlil Singgung-Singgung Orba
Kendati IUP PT GAG tidak dicabut, Bahlil memastikan pemerintah akan mengawasi ketat operasi mereka
Wisnu Cipto - Selasa, 10 Juni 2025
Jelaskan Izin PT GAG Tidak Dicabut, Menteri Bahlil Singgung-Singgung Orba
Indonesia
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Pemajangan tengkorak-tengkorak memiliki simbol nyata dari berbagai tragedi pelanggaran HAM di masa lalu
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Peringati 27 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pamerkan Tengkorak Korban Kekejaman Orba
Indonesia
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Wacana pemberian gelar pahlwan nasional kepada Soeharto dianggap mencederai perjuangan reformasi 1998
Wisnu Cipto - Sabtu, 24 Mei 2025
Tolak Usulan Gelar Pahlawan Soeharto, Aktivis 98 Tegaskan Demokrasi Tidak Lahir Gratis
Indonesia
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Usulan nama Soeharto menjadi calon Pahlawan Nasional tahun ini menimbulkan pro dan kontra
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 24 Mei 2025
Pro-Kontra Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Wamensos: Masih Dikaji TP2GP
Indonesia
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Selain mengutip Soekarno, Usman juga menyuarakan pentingnya perlindungan hutan tersisa di dunia, yaitu hutan di Papua, Amazon, dan Kongo Afrika.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 April 2025
Pesan Usman Hamid di Perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika, Ingatkan Soal Soekarno dan Soeharto
Indonesia
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Wacana soal usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, mendapat penolakan dari Setara Institute. Sebab, hal itu dianggap belum memenuhi syarat.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Setara Institute: Tak Memenuhi Syarat!
Indonesia
Polemik Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Polemik usulan Soeharto jadi pahlawan nasional, kini menuai perhatian. Setara Institute pun mulai khawatir jika akan terjadi kebangkitan Orde Baru.
Soffi Amira - Kamis, 24 April 2025
Polemik Usulan Soeharto Jadi  Pahlawan Nasional, Setara Institute Khawatir soal Kebangkitan Orba
Indonesia
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Gus Ipul menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto dan Gus Dur adalah bentuk mengingat jasa-jasa baiknya.
Frengky Aruan - Kamis, 24 April 2025
Rencana Jadikan Soeharto Pahlawan Nasional Tuai Polemik, Mensos: Wajar, Manusia Punya Kekurangan dan Kelebihan
Bagikan