Dokumen G30S Dipublikasikan, CIA Sebut Nama Soeharto
Presiden Soeharto (Foto/Twitter @HMSoeharto1921)
MerahPutih Peristiwa - Setelah lima puluh tahun berlalu teka-teki peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Badan Intelijen Amerika (Central Intelligence Agency/CIA) membeberkan dokuman rahasia dalam kurun waktu 1961-1969 pada Rabu (16/9) termasuk di dalamnya kejadian Gerakan 30 September 1965 yang terjadi di Indonesia. Memo tersebut dikenal dengan sebutan President's Daily Brief/PDB.
Dilansir dari situs www.cia.gov, dijelaskan kondisi geo politik delapan negara-negara di dunia. Dalam memo yang dicap 'Top Secret' pada tanggal 1 Oktober 1965 posisi Indonesia berada pada urutan pertama kemudian disusul Vietnam Selatan, Republik Dominika, Kuba, Brasil, Perancis, Mesir dan Yunani.

Khusus untuk Indonesia dinamika politik yang terjadi saat itu sangat tinggi. Pada tanggal 30 September 1965 terjadi kudeta militer. Situasi politik saat itu juga penuh ketidakpastian dan membingungkan. Enam jenderal termasuk Jenderal Ahmad Yani menjadi korban penculikan komplotan tentara pro komunis. Sedangkan Jenderal AH Nasution dikabarkan terluka.
Selang beberapa jam setelah kudeta berlangsung Mayjen TNI Soeharto tampil sebagai perwira tinggi (Pati) TNI yang melakukan gerakan kontra kudeta. Dalam waktu singkat ia segera mengambil alih radio di Jakarta.
"Belum ada kejelasan apakah Partai Komunis Indonesia akan bereaksi. Hanya saja sebuah laporan mengatakan dalam beberapa hari mendatang PKI siap bentrok dengan Tentara. Sebaliknya tentara juga bersiap-siap melemahkan gerakan PKI jika ada kesempatan," tulis laporan tersebut.

Dalam laporan tersebut juga dijelaskan posisi Presiden Sukarno. Semua kejadian yang akan berlangsung mendatang tergantung pada kondisi Presiden Sukarno. Jika Bung Karno meninggal maka atau berada dalam kondisi sakit dipastikan akan meletus perang saudara.
"Hal lain yang akan terjadi adalah lepasnya Pulau Sumatera dari dominasi Jawa," demikian keterangan CIA.
BACA JUGA:
- Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan
- Alasan Publik Rindu Soeharto
- Jokowi Jangan Gengsi Tiru Soeharto
- Catat ! Tommy Soeharto Tidak Bermimpi Nyapres
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Komnas HAM Kecewa Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Minta Kasus Dugaan Pelanggaran di Masa Lalu Tetap Harus Diusut
Menteri HAM Ogah Komentar Detail Soal Gelar Pahlwan Soeharto
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Ubedilah Badrun Sebut Gelar Pahlawan untuk Soeharto Bukti Bangsa Kehilangan Moral dan Integritas
Soeharto & Marsinah Barengan Jadi Pahlawan Nasional, SETARA Institute Kritik Prabowo Manipulasi Sejarah
Aktivis Reformasi Sebut Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto Bentuk Pengaburan dan Amnesia Sejarah Bangsa
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Pimpinan Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
Klaim tak Ada Bukti Pelanggaran HAM, Fadli Zon Justru Ungkit Jasa Besar Soeharto untuk Indonesia
Momen Presiden Prabowo Subianto Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara
Jusuf Kalla soal Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Ada Kekurangan, tapi Jasanya Lebih Banyak