Menkeu: Waspadai, Sektor Ekspor Belum Pulih

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 15 Desember 2015
Menkeu: Waspadai, Sektor Ekspor Belum Pulih

Menkeu Bambang Brodjonegoro saat gelar barang bukti kasus Impor dan Ekspor Tekstil dan Minerba di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (9/11). (Foto: MerahPutih/Yohannes Abimanyu)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Keuangan - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sekitar US$346,4 juta pada November 2015. Hal ini disebabkan sektor ekspor belum sepenuhnya mengalami pemulihan pascaperlambatan ekonomi.

"Kita masih waspada dari pertumbuhan ekspor kita yang saat ini masih belum pulih sepenuhnya. Ini akan berpengaruh betul dengan neraca perdagangan Indonesia," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro saat ditemui usai penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (15/12). 

Bambang menambahkan melihat realitas sekarang tak lepas dari tekanan perekonomian global yang hingga saat ini belum pulih, ini membuat permintaan produk indonesia mengalami penurunan.

"Dalam kondisi sekarang kita masih butuh investasi, jadi kalo impornya lebih tinggi engga apa-apa, apalagi impor belanja modal, ini kan bagus buat kita, kalo itu impor kenaikan barang modal itu bagus, berarti ada investasi buat kita," ungkapnya.

Seperti diketahui, data yang dihimpun dari BPS menujukkan aktivitas perdagangan internasional Indonesia sepanjang November menghasilkan defisit US$346,4 juta. Ini merupakan defisit pertama tahun ini setelah membukukan surplus US$1.019,00 pada Oktober.

Nilai ekspor Indonesia sepanjang November merosot 17,58 persen dibandingkan tahun lalu, sedangkan nilai impor turun 18,03 persen. Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan defisit di saat mayoritas ekonom memproyeksikan surplus. (Abi)

BACA JUGA: 

  1. Rupiah Menguat Selasa Sore ke Rp14.037 per Dollar AS
  2. Bank Dunia: Kebakaran Hutan Hambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
  3. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Menguat Tipis
  4. AS akan Naikan Suku Bunga Acuan Bertahap
  5. Anak Buah Sandiaga Uno Jadi Tersangka Pembakar Hutan
#Neraca Perdagangan #Bambang Brodjonegoro
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Rencana Pembebasan Tarif Bea Masuk Produk AS: Berpotensi Timbulkan Efek Mengerikan
Rencana soal pembebasan tarif bea masuk produk AS ke Indonesia, berpotensi menimbulkan efek mengerikan. Salah satunya adalah ancaman PHK di dalam negeri.
Soffi Amira - Sabtu, 19 Juli 2025
Rencana Pembebasan Tarif Bea Masuk Produk AS: Berpotensi Timbulkan Efek Mengerikan
Indonesia
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Sepanjang Januari–Mei 2025, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap Italia mencapai USD 488,9 juta.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Produk Kecantikan Rambut Indonesia Tembus Pasar Italia, Surplus Dagang Diharapkan Terus Naik
Indonesia
Neraca Perdagangan Mei 2025 Surplus USD 4,30 Miliar
Terutama didorong oleh meningkatnya surplus nonmigas.
Dwi Astarini - Kamis, 03 Juli 2025
Neraca Perdagangan Mei 2025 Surplus USD 4,30 Miliar
Dunia
Donald Trump Paksa TSMC Bangun Pabrik di AS, Ancam Kenakan Pajak hingga 100 Persen
Presiden AS, Donald Trump, meminta TSMC membangun pabrik di negaranya. Ia juga mengancam akan mengenakan pajak hingga 100 persen.
Soffi Amira - Rabu, 09 April 2025
Donald Trump Paksa TSMC Bangun Pabrik di AS, Ancam Kenakan Pajak hingga 100 Persen
Indonesia
Prabowo Minta Kuota Impor Tak Diskriminatif, Anggap Hanya Untungkan Perusahaan Besar
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta kuota impor tak diskriminatif. Sebab, hal itu hanya bisa menguntungkan perusahaan besar.
Soffi Amira - Selasa, 08 April 2025
Prabowo Minta Kuota Impor Tak Diskriminatif, Anggap Hanya Untungkan Perusahaan Besar
Indonesia
Berdagang Dengan China, Indonesia Selalu Defisit
Defisit perdagangan dengan beberapa negara di antaranya adalah Brasil USD 0,34 miliar, Australia sebesar USD 0,32 miliar dan Tiongkok USD 0,28 miliar.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Desember 2024
Berdagang Dengan China, Indonesia Selalu Defisit
Indonesia
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Kian Menipis
Komoditas penyumbang surplusnya adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) dan alas kaki.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Oktober 2024
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Kian Menipis
Indonesia
Surplus Neraca Perdagangan Makin Tipis
Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan beberapa negara. Adapun tiga terdalam tercatat dengan Tiongkok sebesar USD 1,7 miliar.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Agustus 2024
Surplus Neraca Perdagangan Makin Tipis
Indonesia
Indonesia Alami Defisit Berdagang Dengan China
Penyumbang defisit terdalam bagi neraca dagang Indonesia di periode yang sama yaitu China USD 693,4 juta, Australia USD 331,1 juta, dan Thailand USD 327,8.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Juli 2024
Indonesia Alami Defisit Berdagang Dengan China
Indonesia
Dengan Tiga Negara Ini Indonesia Alami Defisit Neraca Perdagangan
Hingga Mei 2024, neraca perdagangan barang Indonesia telah mencatatkan surplus beruntun selama 49 bulan secara berturut-turu
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 Juni 2024
Dengan Tiga Negara Ini Indonesia Alami Defisit Neraca Perdagangan
Bagikan