Dilema Relawan Palang Hitam

Eddy FloEddy Flo - Senin, 26 Oktober 2015
Dilema Relawan Palang Hitam

Beberapa relawan Palang Hitam sedang berkumpul di kantor relawan Palang Hitam, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Jl KS Tubun Nomor 1, Jakarta Pusat, Senin (26/10). (Foto: MP/Fachruddin Chali

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih Megapolitan - Malang betul kisah para relawan Palang hitam di pemerintah provinsi DKI Jakarta yang selama ini berjumlah 48 orang. Banyak kisah, duka cita yang mereka ceritakan kepada merahputih.com saat disambangi di kantornya di Kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Jl KS Tubun Nomor 1. Jakarta Pusat. Senin (26/10)

Banyak kisah yang membuat para relawan ini harus berurusan dengan pihak berwajib. Meski tugas mereka hanya mengambil jenazah. Namun untuk kasus korban pembunuhan dan tawuran atau pengeroyokan, mereka sering menemui dilema dilapangan.

"Kasus tawuran warga sama anak sekolah. Ada korban meninggal, pas kita mau bawa ke  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ditengah jalan mobil kita dibegal sama keluarga korban, mobil sudah dikepung dan diarahkan, mereka minta mayatnya dibawa pulang langsung ke rumah, nggak boleh dibawa ke RSCM, sementara polisi nyuruh langsung dibawa ke RSCM," tutur Ambar. Salah seorang relawan Palang Hitam.

Relawan Palang hitam dari dulu hingga sekarang hanya berjumlah sebanyak 48 orang personil. 6 orang wanita, sisanya 42 lelaki. Ketika mereka bertemu dengan kasus-kasus yang menyeret mereka dengan persoalan hukum. Kekompakan mereka sesama relawan pun terbangun.

"Akhirnya kita di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sama polisi. Diinterogasi, disangkanya kita nerima duit dari keluarga, padahal kita di kalungin celurit sama keluarga korban, ya kita ceritain aja apa adanya. Akhirnya kita dilepas," pungkas Ambar. (aka)

Baca Juga:

  1. Sempat Vakum, Palang Hitam Muncul Kembali Tahun 90-an
  2. Relawan Palang Hitam Pahlawan bagi Mayat Telantar
  3. Relawan Palang Hitam Butuh Kepastian Masa Depan
  4. Satu Jenazah Pendaki Gunung Lawu Sulit Diidentifikasi
  5. Kesaksian Eko Orang Pertama Penemu Jenazah Bocah PNF
#DKI Jakarta #Mayat Membusuk #Liputan Khusus #Jenazah #Palang Hitam
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Ikuti Pemerintah Pusat WFA ASN DKI Akhir Tahun, Pramono Pastikan tak Ganggu Pelayanan Warga
Kebijakan ini bertujuan mendukung aktivitas ekonomi selama periode libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2025/2026.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Ikuti Pemerintah Pusat WFA ASN DKI Akhir Tahun, Pramono Pastikan tak Ganggu Pelayanan Warga
Indonesia
Pramono Pastikan tak Ada Perayaan Kembang Api Malam Pergantian Tahun 2025-2026
Pemerintah DKI akan menyelenggarakan acara doa sebagai bentuk empati terhadap bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Pramono Pastikan tak Ada Perayaan Kembang Api Malam Pergantian Tahun 2025-2026
Indonesia
Kasus Matel Kalibata, 6 Polisi Jadi Tersangka, DPR: Pembakar Kios Juga Harus Dihukum
Peristiwa perusakan dan pembakaran kios merupakan tindak pidana serius yang meresahkan masyarakat.
Dwi Astarini - Selasa, 16 Desember 2025
Kasus Matel Kalibata, 6 Polisi Jadi Tersangka, DPR: Pembakar Kios Juga Harus Dihukum
Indonesia
Kebakaran Maut di Pasar Kramat Jati, Polisi belum Simpulkan Penyebab dan Tunggu Hasil Investigasi Puslabfor
Kebakaran di kawasan Pasar Induk Kramat Jati bukan kali pertama terjadi.
Dwi Astarini - Senin, 15 Desember 2025
Kebakaran Maut di Pasar Kramat Jati, Polisi belum Simpulkan Penyebab dan Tunggu Hasil Investigasi Puslabfor
Indonesia
Gubernur Pramono Tegaskan Jakarta Siap Jadi Kota Global, Perkuat Sinergi dan Gencarkan Inovasi
Jakarta sebagai kota megapolitan terbesar di Indonesia, punya potensi besar yang lahir dari keberagaman masyarakat dan tingginya pertukaran informasi.
Dwi Astarini - Kamis, 11 Desember 2025
Gubernur Pramono Tegaskan Jakarta Siap Jadi Kota Global, Perkuat Sinergi dan Gencarkan Inovasi
Indonesia
Gedung Terra Drone yang Terbakar Punya IMB dan SLF, tapi tak Patuhi Standar
Banyak gedung mengisi area yang semestinya menjadi jalur evakuasi dengan berbagai barang karena dianggap sebagai ruang tak terpakai.
Dwi Astarini - Kamis, 11 Desember 2025
Gedung Terra Drone yang Terbakar Punya IMB dan SLF, tapi tak Patuhi Standar
Indonesia
Pesepeda Meninggal di Sudirman, Gubernur Pramono: Saya tak Menyalahkan Siapa Pun
Pramono telah memanggil Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon untuk meminta keterangan lebih lanjut.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Pesepeda Meninggal di Sudirman, Gubernur Pramono: Saya tak Menyalahkan Siapa Pun
Indonesia
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Enam saksi telah diperiksa, yaitu empat karyawan dan dua orang lainnya yang merupakan bagian sumber daya manusia (HRD) di tempat usaha tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Kebakaran di Cempaka Putih, Polisi Periksa 6 Saksi
Indonesia
Kebakaran di Cempaka Putih, Kepanikan hingga Kehabisan Oksigen Penyebab Banyaknya Korban Jiwa
Korban banyak ditemukan di lantai tiga dan empat. Padahal, dua lantai itu tidak terbakar.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
Kebakaran di Cempaka Putih, Kepanikan hingga Kehabisan Oksigen Penyebab Banyaknya Korban Jiwa
Indonesia
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, Baterai Drone Meledak Akibatkan 20 Orang Tewas
kebakaran dipicu sebuah baterai drone meledak di lantai 1 dan tiba-tiba terbakar.
Dwi Astarini - Selasa, 09 Desember 2025
Kebakaran Gedung di Cempaka Putih, Baterai Drone Meledak Akibatkan 20 Orang Tewas
Bagikan