Cerita Petugas Kebersihan Tentang Keangkeran Lubang Buaya


Ilustrasi penyiksaan oleh simpatisan PKI di Lubang Buaya (screenshot Youtube)
MerahPutih, Peristiwa-Meski peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI sudah lewat 50 tahun tapi keangkeran di lokasi penyiksaan para jenderal di Lubang Buaya, Jakarta Timur masih terasa. Berbagai peristiwa ganjil diungkapkan para saksi mata.
warga sekitar komplek, terkadang suka mendengar jeritan minta tolong dari area komplek Monumen Pahlawan Revolusi tersebut.
Selain itu, warga sering mendengar seperti adanya hentakan langkah yang kompak dan beraturan mengikuti aba-aba, seperti tentara sedang berbaris.
Petugas kebersihan di Komplek Monumen Pahlawan Revolusi, Kasiman membenarkan cerita warga sekitar.
"Kalau warga ceritanya begitu, namanya juga tempat bekas pembuangan mayat," katanya saat dijumpai merahputih.com, Sabtu (26/9)
Kasiman yang sudah 30 tahun bekerja di tempat tersebut mengaku sering mengalami peristiwa aneh.
Ada beberapa lokasi yang disebut cukup angker, semisal Sumur tua, yang berlokasi di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Di sinilah jenazah ketujuh pahlawan Revolusi ditemukan.
"Lampu di toilet yang dekat dengan museum Lubang Buaya hampir setiap hari diganti, ga tau kenapa, sehari dipasang lusanya mati, diganti lagi, mati lagi," ungkapnya. Terkadang, mesin air yang ada di pos jaga tiba-tiba hidup sendiri tanpa ada yang menyalakan.
Ada satu pengalamannya yang menyeramkan, yaitu ketika ia sedang membersihkan miniatur rumah bekas penyiksaan PKI.
"Tiba-tiba bulu kuduk saya merinding, seperti ada yang sedang mengawasi saya saat membersihkan area tersebut. Bahkan, saya merasa patung-patung yang digambarkan sebagai anggota PKI seperti bergerak sendiri," ujarnya.
Meski begitu, Kasiman betah bekerja di tempat ini. Sudah tiga dekade ia menjalani hari-harinya sebagai petugas cleaning service. Ia pun tak terlalu ambil pusing dengan pengalaman ganjil yang ditemuinya. (fdi)
Baca Juga:
- Sambut Hari Kesaktian Pancasila, Museum Lubang Buaya Ditutup
- Presiden Jokowi Belum Perlu Minta Maaf pada PKI
- Pengamat Politik: Soeharto Bukan Dalang G30SPKI
- DPR Dalami Motif CIA Ungkap Peristiwa 30 September 1965
- Dokumen G30S Dipublikasikan, CIA Sebut Nama Soeharto
Bagikan
Berita Terkait
3 Tempat untuk Mengenang Kejadian G30S PKI

1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila 2024, Begini Sejarahnya
