BPS: Jumlah Orang Miskin di Kota dan Desa Berkurang


Sejumlah warga membersihkan sampah yang menyangkut terbawa air Sungai Ciliwung di kawasan proyek normalisasi, Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (25/11). (Foto Antara/Widodo S. Jusuf)
MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan September 2015 mencapai 28,51 juta jiwa. Jumlah orang miskin di perkotaan dan pedesaan menurun 80 ribu orang jika dibandingkan Maret 2015.
"Dibanding Maret 2015 terjadi penurunan (angka kemiskinan) secara total. Menurun 80 ribu orang. Sehingga persentasenya menurun dari 11,22 persen jadi 11,13 persen," ujar Kepala BPS Suryamin di Kantor BPS, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin (4/1).
BPS mencatat jumlah orang miskin di perkotaan mencapai 10,62 juta jiwa sedangkan pada Maret 2015 lalu jumlahnya 10,65 juta jiwa. Di desa pun sama, dari jumlah 17,89 juta jiwa pada Maret 2015 kini menurun jadi 17,94 juta jiwa.
Tapi, jika dibandingkan dengan September 2014, jumlah orang miskin mencapai 27,73 juta jiwa. Dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 2,7 persen atau sekira 780 ribu jiwa.
Menurut Suryamin, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka kemiskinan pada periode September 2015 meningkat dibandingkan September 2014. Di antaranya, kenaikan harga BBM, melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri, dan kenaikan harga kebutuhan pokok.
"Oleh karena itu pengendalian harga penting karena berdampak pada kemiskinan," sambungnya.
Pada 2009, jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 32,53 juta orang atau 14,15 dari total jumlah penduduk saat itu. Pada 2010 jumlahnya menurun menjadi 31,02 juta orang atau 13,33 persen dari total penduduk. Namun setelah periode tersebut, jumlah penduduk miskin kembali turun dan mencapai level sekitar 10-11 persen dari total penduduk.
"Artinya bahwa untuk menurunkan (angka kemiskinan) cepat hingga menyentuh level 10-11 persen ini agak susah. Harus ada strategi-strategi khusus. Menurut saya, dana bantuan langsung tunai dan BPJS memang sangat membantu," tukas Suryamin. (rfd)
BACA JUGA:
- Indef: Jumlah Orang Miskin dan Pengangguran Meningkat
- Hampir Setahun, Pemerintahan Jokowi Perburuk Angka Kemiskinan
- Sekjen KSPI: Era Jokowi Buruh Semakin Miskin
- BPS Akui Data Produksi Beras Nasional Tak Valid
- Mulai Tahun Depan, BPS Ubah Perhitungan Produksi Pangan
Bagikan
Berita Terkait
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung

Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya

Angka Kemiskinan Jakarta Mendadak Meroket, Gubernur Pramono Anung Ungkap Fakta Mengejutkan

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Angka Kemiskinan di Indonesia Capai 23,85 Juta Orang, Prabowo Langsung Keluarkan Jurus
