BPS: Inflasi November 0,21 Persen
Konferensi pers Inflasi Agustus 2015 lalu, di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/9). (Foto: MerahPutih/Restu Fadilah)
MerahPutih Keuangan - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi di bulan November 2015 sebesar 0,21 persen. Nilai tersebut naik sekitar 0,13 persen dibanding bulan Oktober sebesar 0,08 persen (month to month).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, mengatakan bahwa untuk inflasi di tahun kalender BPS mencatat 2,37 persen dan inflasi year on year (YoY) sebesar 4,89 persen. Sedangkan, untuk inflasi komponen inti mencapai 0,16 persen dan inflasi inti tahun ke tahun 4,77 persen.
"Untuk kondisi November adalah terendah dari lima tahun terakhir," tuturnya di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/12).
Sasmito juga mengatakan, dari 82 kota Harga Indeks Konsumen (IHK), ada 69 kota yang mengalami inflasi dan 13 kota deflasi. Inflasi tertinggi itu terjadi di Merauke yakni 2,35 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang yakni -1,02 persen.
"Inflasi di Merauke disebabkan kenaikan harga sayur terutama bayam dan kangkung, naiknya harga beras di Merauke. Kemudian deflasi tertinggi di Pangkal Pinang disebabkan turunnya berbagai jenis ikan, ikan selam ikan keris," pungkasnya. (rfd)
BACA JUGA:
- Inflasi November 2015 Diprediksi Lebih dari 0,08 Persen
- BPS Yakin Inflasi 2015 Sesuai Target
- Cabut Subsidi Listrik, Berdampak ke Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi
- SKK Migas Ogah Tanggapi Rencana Menteri ESDM Turunkan Harga Gas 30 Persen
- SKK Migas: Target Penerimaan Negara di Sektor Migas Takkan Tercapai
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Harga Minyak Goreng Stabil Tinggi, Tidak Pernah Turun
Banggar DPR Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa Laksanakan Redenominasi Rupiah
PHK di Industri Pertambangan dan Perdagangan Sumbang Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia
TPT Jakarta Sentuh 6,05 Persen, Ini Kelompok Angkatan Kerja yang Paling Terpukul Sulit Mendapatkan Pekerjaan
Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Jadi Pendorong Utama
Data Terbaru BPS Ungkap Mayoritas Tingkat Pendidikan Pekerja di Indonesia hanya Lulusan SD
Jumlah Pengangguran di Indonesia Capai 7,47 Juta Orang, Turun Dibanding Tahun Lalu
Sektor Pertanian Paling Banyak Serap Tenaga Kerja, 146,54 Juta Orang Indonesia Bekerja Sebagai Buruh
Penduduk Usia Kerja Meningkat 2,80 Juta, Agustus Pengangguran Terserap 4.092 Orang
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya