Cabut Subsidi Listrik, Berdampak ke Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi


Sudirman Said dan Direktur PLN Amin Subekti jelaskan Program Listrik 35.000 MW (ANTARA FOTO/Regina Safri)
Merahputih Ekonomi - Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Riyanto menjelaskan dari hasil peneilitian pihaknya menemukan beberapa hal yang ditemukan, pertama hampir semua kalangan yang menggunakan subsidi 45- VA dan 900 VA, kemudian mendorong masyarakat tidak hemat dalam menggunakan subsidi yang tersebut, pada tahun 2003 tarif listrik tidak naik 450 VA tarifnya sekitar Rp 413 ribu perKwh, untuk 900 VA sebesar Rp 600 perKWh.
"Tapi kalau kita mereformasi subsidi ini dengan tidak skema yang baik maka akan menimbulkan dampak-dampak yang begitu besar. Jadi kalau dilihat dasar hukumnya terlebih dahulu, subsidi listrik menurut Undang-undang masih menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan mereka yang tidak mampu. Persoalannya memang, siapa yang tidak mampu dan ini menjadi perdebatan rencana pemerintah yang menjadi 24,7 juta yang tidak disubsidi karena data diperoleh dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2k)," ujar Riyanto saat menghadiri diskusi Energi Kita, di Gedung Pers, Jakarta, Minggu (1/11).
Riyanto menambahkan sebenarnya dari data lengkap TNP2K mecatat 17,6 juta rumah masyarakat miskin yang menggunakan subsidi dari PLN, sedangkan 7,1 juta yang tidak menggunakan listrik PLN. nanti mekanisme menjadi tanda tanya jumlah 7,1 yang tidak menggunakan listrik PLN gimana pemberian subsidi listriknya.
"Keberhasilan dari subsidi yang akan dijalankan pemerintah pada tahun 2016 sangat tergantung pada usaha PLN dalam menyisir pelanggan 17,6 juta itu. Dalam waktu dua bulan itu mampu atau tidaknya PLN untuk menjalankan kebijakan itu," tuturnya.
Menurut Riyanto, dari kelompok rentan miskin yang dikeluarkan oleh densil 1-5 pengeluaran perbulannya kira-kira 700 ribu per kapita perbulan, ada 900 ribu. Begitu tarif naik dan mereka tidak mendapat subsidi, diluar 24,7 juta pihaknya mencatat ada ada 3-5 juta 48 kelompok rentan miskin.
"Dampak ini dapat mempangaruhi inflasi, dampak pertumbuhan ekonomi termasuk juga dampak sosial. Menurut perhitungan kami tentang subsidi sosial Rp 38,38 triliun, dan Rp 29,39 triliun digunakan untuk subsidi 450 VA dan 900 VA. Kalau bisa dijalankan dampak kenaikan subsidinya akan naik 250 persen untuk 450 VA dan 150 persen untuk 900 VA dan naiknya cukup besar," tandasnya. (Abi)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Tetapkan Beras Subsidi Jadi Satu Harga Biar Tidak Disalahgunakan Swasta

Sambut HUT ke-80 RI, PLN Kasih Diskon Tambah Daya 50 Persen!

Utang PLN Melonjak Rp 156 Miliar per Hari, Legislator Desak Perombakan Direksi

Banyak Kasus Kebakaran, PLN Klaim Aktif Lakukan Inspeksi Jaringan Listrik

Polisi Usut Beras Oplosan, Kejagung Usut Penyimpangan Subsidi Beras

‘Akhirnya Dapat Jatah’, Ade Armando Jadi Komisaris PLN

Profil Lengkap Ade Armando, Aktivis Media Sosial yang Jadi Komisaris PLN Nusantara Power

Politikus PSI Ade Armando Jadi Komisaris Anak Usaha PLN

[HOAKS atau FAKTA] : ‘Deal’ PDIP dengan Gerindra, Andika Perkasa Dikasih Jabatan Dirut PLN
![[HOAKS atau FAKTA] : ‘Deal’ PDIP dengan Gerindra, Andika Perkasa Dikasih Jabatan Dirut PLN](https://img.merahputih.com/media/25/c6/7f/25c67f12d6667d95c11cb7d2d0b59eb2_182x135.jpeg)
HUT ke-498 Jakarta, PLN Jakarta Hadirkan Promo Tambah Daya Listrik 50%
