BPS Yakin Inflasi 2015 Sesuai Target
Kepala BPS Suryamin berbicara pengangkatan dirinya, Jakarta, 21 Februari 2012. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
MerahPutih Bisnis - Badan Pusat Statistik (BPS) meyakini inflasi tahun 2015 ini sesuai target yang telah ditetapkan yaitu 4 +/- 1 persen. Hal tersebut seiring dengan penurunan harga-harga komoditas dua bulan terakhir ini.
"Kami memprediksi target inflasi akhir tahun pemerintah di 4+/-1 persen bis tercapai. 4+/-1 persen itukan antara 3 hingga 5 persen. Kalau kami memprediksi idak diatas lim persen dan tidak akan dibawah 3 persen," ujar Kepala BPS Suryamin di Kantor BPS, Jakarta Pust, Rabu (25/11).
Selain itu, kata Suryamin, beberapa bulan terakhir menjelang akhir tahun juga tidak ada hari-hari besar seperti Lebaran yang harganya sulit untuk dikendalikan. Jadi masih optimistis kalau target bisa tercapai.
Sebelumnya, Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 berada pada rentang 5,2 persen hingga 5,6 persen. Sementara dalam jangka menengah 2017-2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan baru bisa mencapai 6,0 pesen-6,5 persen. Sedangkan inflasi berada pada rentang 3,5 persen plus minus 1 persen. (rfd)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno