Biaya Sekolah Pendorong Utama Inflasi Agustus


Konferensi Pers Inflasi Agustus 2015, di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2015) (merahputih.com/Restu Fadilah)
MerahPutih Bisnis– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Agustus 2015 sebesar 0,39%. Angka ini merupakan inflasi terjeblok sejak 2007.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, penyumbang inflasi tertinggi Agustus pada sektor pendidikan. Penyumbang inflasi tertinggi sektor pendidikan dipicu oleh biaya Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), seiring dengan memasuki tahun ajaran baru 2015-2016.
"(Inflasi sektor pendidikan) karena ada tahun ajaran baru, untuk SD naik 4,75% andilnya 0,04%, SMP naik 5,4% andilnya 0.03% dan untuk SMA naik 4,11% andilnya 0,03%," paparnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Selain itu, lanjut Suryamin, beberapa komoditas lainnya pun ikut menyumbang inflasi bulan Agustus, antara lain daging ayam ras 6,08% dengan andil 0,08 persen, beras 1,6 persen dengan andil 0,06%, cabai rawit 24,01 persen dengan andil 0,05 persen.
"Kenaikan harga untuk cabai rawit itu disebabkan oleh adanya gagal panen, yang tidak lain merupakan salah satu dampak dari elnino," pungkasnya. (rfd)
Baca Juga:
Inflasi Akhir Tahun Terkendali tanpa Kenaikan BBM
Inflasi Agustus Jeblok Sejak 2007
Inflasi Juli Tertinggi Tahun Ini
Bagikan
Berita Terkait
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya

Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan

Pemerintah tak Kunjung Terbitkan PP Turunan UU Minerba, DPR Kritik Tajam

Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen

Inflasi Diklaim Terkendali, Rupiah Menguat

BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah

Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah

Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi

Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
