Anggap Ajaran Aneh, Iik Iskandar Ragu Masuk Ponpes Sulaimaniyah


Iik Iskandar (20) dan Muhammad Abdul Halim (19), santri pondok pesantren Sulaimaniyah, Jakarta (Foto: Merahputih/Achmad)
MerahPutih Megapolitan - Dua tahun lalu Iik Iskandar (20) menginjakkan kaki ke pondok pesantren Sulaimaniyah, di Cipinang, Jakarta. Awalnya ragu karena pesantren ini mengajarkan tarekat Naqsabandiyah, ajaran yang sama sekali tak dikenal sebelumnya.
"Dulu saya ragu, karena baru lihat gimana disini kegiatanya, semacam tareqat Naqsabandiyah," ujar Iik kepada MerahPutih.com, di Jakarta, Jumat (10/7).
Iik menuturkan tareqat Naqsabandiyah sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Islam di Nusantara pada umumnya. Hanya saja kelompok ini lebih menekankan pada khaufi, atau dizikir di dalam hati.
"Kalau biasanya baza dzikir keras-keras, kita dengan khaufi atau sembunyi-sembunyi," katanya.
Ada 110 santri di pondok pesantren yang boleh dibilang cukup megah ini. Iik menceritakan dalam satu setengah tahun ia bisa menghafal al Quran sebanyak 30 juz.
"Udah selesai 30 juz, selama dua tahun. Pastinya bangga," katanya.
Remaja asal Kuningan, Jawa Barat ini termasuk salah satu yang akan ikut rombongan ke Turki untuk mendapatkan beasiswa pendidikan setara SMA selama 3 tahun. Dia akan berangkat pada Agustus 2015 ini setelah menyelesaikan hafalan 30 juz dan pengetahuan dasar tentang ilmu agama.
"Kalau di suruh kuliah di Turki seneng banget, tapi kalau kembali ke sini ya pengenya kuliah," tandasnya. (mad)
BACA JUGA:
Tes Wawancara Ponpes Sulaimaniyah Disuruh Putusin Pacar
FPI: Islam Nusantara Agenda Liberal Yahudi
Hukum Menisbatkan Nama Suami di Belakang Nama Istri dalam Islam
Tidak Ada Waktu Malam, Umat Islam di Kutub Utara Bingung Saat Puasa
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Pemerintah Diharap Prioritaskan Kembali Program Pembangunan Rusun Pesantren di RAPBN 2026

Menteri PPPA Bakal Kawal Pemulihan dan Restitusi Santri Korban Kekerasan Seksual Pengasuh Pondok

Siap Siap Nih! Pemerintah Bakal Razia Pesantren Ilegal, Eksploitatif dan Palsu

Orientasi Pendidikan Pondok Pesantren Harus Digeser, Zaman Sudah Berubah!

Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia

3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei

Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei

Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional

Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab

Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
