FPI: Islam Nusantara Agenda Liberal Yahudi
Ketua Umum FPI KH. Ahmad Sobri Lubis (Foto:KH.Sobri Lubis online)
MerahPutih Nasional - Front Pembela Islam (FPI) menolak penggunaan istilah Islam Nusantara yang sempat digaungkan saat pembukaan Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) di Masjid Istiqlal beberapa waktu lalu. Menurutnya, Islam nusantara hanya akan merusak agama yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
"Islam Nusantara tidak lebih dari agenda liberal yang kolaborasi dengan Yahudi," kata Ketua Umum FPI, KH Ahmad Sobri Lubis ketika dihubungi merahputih.com, di Jakarta, Sabtu (4/7).
Meskipun dibalut dengan nama nusantara yang seakan-akan nasionali, namun Kyai Sobri menilai justru sangat jelek sekali implikasinya. Islam Nusantara dinilai fasis dan rasis.
"Itu menghidupkan anti Arab dan menfitnah seakan-akan Islam jadi penjajah budaya Indonesia, sehingga perlu diIndonesiakan kembali. Itu kejahatan pemikiran luar biasa," katanya.
Salah satu ajaran Islam Nusantara, kata Kyai Sobri, yakni menggantikan ucapan salam yang berbahasa Arab dengan cukup mengucapkan selamat pagi. Kyai Sobri mengatakan, hakekat agama Islam bukan mengIndiakan atau menJawakan Islam. Tetapi, Islam datang untuk mengIslamkan Jawa, India, Arab dan sebagainya.
"Kalau sekarang jubah dipermasalahkan dianggap Islam Arab, padahal dulu nggak ada ulama yang nggak pakai jubah. Kyai Ahmad Dahlan berjubah, Imam Bonjol pakai surban, tentu budaya yang baik dipertahankan," tandasnya.(mad)
Baca Juga:
Situs Islam Diblokir, FPI Tuding Pemerintah Sampah
FPI Sebut Pemerintah Mirip Topeng Monyet
Lagi, FPI Gelar Unjuk Rasa Tuntut Ahok Lengser
FPI Pertanyakan Motivasi Jokowi Tunda Eksekusi Mati Bali Nine
Bagikan
Berita Terkait
DMI Kecam Peristiwa Tragis Pemuda Musafir Dikeroyok dan Meninggal Saat Mau Istirahat di Masjid
Umrah Mandiri Dibolehkan, DPR Minta Pemerintah Terbitkan Panduan Khusus
Abu Bakar Ba'asyir Nasihati Jokowi Supaya Kembali Mengamalkan Hukum Islam dengan Baik
Ketum Muhammadiyah: Rangkaian Ibadah Idul Adha Media Kikis Sifat Kebinatangan Manusia
3 Panduan Dasar Cara Cek Arah Kiblat Saat Istiwa A’zam 27-28 Mei
Matahari Tepat di Atas Kabah, Jangan Lupa Cek Akurasi Arah Kiblat 27 dan 28 Mei
Membangun Harmoni dan Persaudaraan Kebangsaan, Begini Seruan MUI untuk Kolaborasi Lintas Sektor Melawan Islamofobia dan Menjaga Integrasi Nasional
Marak Hasutan Provokasi, Ketum Walisongo: Jangan Sampai Terprovokasi Adu Domba Oknum Tak Bertanggungjawab
Umat Islam Diminta Jaga Persatuan di Momentum Lebaran, Jangan Terprovokasi Hasutan Memecah Belah
Muhammadiyah Masuk 4 Besar Ormas Terkaya di Dunia, Ini Deretan Asetnya yang Mencapai Rp 460 Triliun