28 Orang Dipenggal Atas Tragedi Mina?

Korban tragedi Mina. (Foto: CNN)
MerahPutih Timur Tengah - Lebih dari 1.200 jamaah telah dinyatakan tewas dalam tragedi Mina. Atas kejadian itu aktivis Saudi mengatakan, setelah 12 jam raja Arab Saudi memerintahkan pemenggalan terhadap 28 orang yang dinilai bertanggung jawab. Hingga kini namanya pun belum terkuak.
Pernyataan pemenggalan itu diungkapkan ole CNN hari ini (25/9). Menurut Al Diyar, 28 orang yang bertanggung jawab itu adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi para peziarah. Belum diketahui apakah 28 orang itu benar-benar bertanggung jawab atas kejadian ini.
Lebih lanjut menurut CNN iReport, para aktivis percaya bahwa 28 orang yang akan dipenggal itu adalah penjahat yang sebelumnya berada di dalam penjara, bukan penjaga yang dinilai bertanggung jawab atas kritik global terhadap pemerintah Arab Saudi.
Meski begitu, menurut Muhammad Zakery dari asosiasi FreeMulsim di Washington DC, pemerintah Arab Saudi berjanji untuk segera menyelidiki masalah ini. Mereka berjanji tidak akan ada yang dihukum tanpa bukti yang cukup dan putusan pengadilan, termasuk juga mempertimbangkan hak tersangka untuk membela diri.
Nyawa tidak ada harganya.
Nyawa tidak ada harganya.
“Hidup manusia tidak ada nilainya di Arab Saudi,” ucap Muhammad Zakery, seperti dikutip dari iReport. Ucapannya ini bukan tanpa alasan, dirinya mengungkapkan hal tersebut karena banyaknya tragedi yang menimpa jamaah Haji tiap tahunnya.
Menurut Muhammad, tiap tahun banyak peziarah kehilangan nyawanya. Jamaah haji sebelum tahun ini harus terkena penyakit yang disebabkan oleh hewan di Arab, menerima layanan yang buruk, serta makanan yang tidak layak.
Tahun ini jamaah Haji juga harus menerima pil pahit karena tiga tragedi berturut-turut. Mulai dari crane pembangunan yang runtuh saat badai, longsor yang menimpa kamp jamaah, hingga meninggal karena berdesakan di Mina.
Hal ini makin menyakitkan karena faktanya Arab Saudi meneima setidaknya sembilan miliar dolar Amerika tiap tahunnya hanya dari penyelenggaraan ibadah Haji. Ini juga mukan merupakan pertama kalinya jemaah meninggal di bawah pemerintahan Rata Saud.
Kegagalan pemerintah Arab.
Kegagalan pemerintah Arab.
Atas rentetan tragedi di Mina, Iran menyatakan pemerintah Arab bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Seperti dikatakan Al Diyar, Kementrian Luar Negeri Iran akan mengirimkan protes resminya kepada pejabat kedutaannya di Aran Saudi.
Ketua Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di parlemen Iran, Alaeddin Boroujerdi, menyoroti bahwa adalah keputusan yang salah ketika Arab Saudi menutup dua jalan yang mengarah ke Jamarat.
Juru bicara itu mengatakan kepada Fars Iran, kurangnya efisiensi pemerintah Saudi telah terbukti sebelumnya, yaitu ketika pembantaian yang dilakukan terhadap orang-orang Yaman selama bulan suci.
Dia menambahkan dalam keterangannya kepada Fars,pemerintah Saudi telah menunjukkan ketidakmampuan dalam mengelola upacara haji, karena terjadinya insiden Masvetan dalam interval waktu yang singkat musim haji tahun ini, yang menyebabkan kematian ratusan jiwa tahun ini.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, Kepala dan Wakil BP Haji Dinilai Cocok Naik Jabatan Sebagai Menteri-Wakil Menteri

PCO Tegaskan Kementerian Haji Tunggu Perpres dari Prabowo

Revisi UU Haji Berujung Ada Kementerian Baru, Dasco: Serahkan ke Pemerintah

RUU Haji dan Umrah Menuju Paripurna, Perbaikan Layanan Ibadah Jadi Prioritas Utama

Data Pribadi Jemaah Haji Bisa Jadi Target Serangan Siber, DPR Beri Peringatan Keras

DPR Resmi Bentuk Pansus Hak Angket Haji 2025 Buntut Jemaah Tak Terpenuhi Hak-haknya

Bikin Iri Negara Lain! Mega Proyek 'Indonesia Village' Cuma Berjarak 400 Meter dari Ka'bah

Lembaga Baru Ini Siap Gantikan Kemenag Urus Haji dan Umroh

Baleg Setujui RUU Haji jadi Inisiatif DPR. BP Haji Bakal Jadi Setingkat Menteri?

Waduh! Legislator Ini Sebut Pelaksanaan Haji 2025 Gagal Total, Minta KPK Segera Bertindak
