Sering Pijat saat Pegal-Pegal, Waspada Efek Sampingnya!
Pijat banyak dipilih orang untuk mengatasi pegal-pegal(unsplash/ayurmana ayurveda)
KELELAHAN setelah melakukan aktivitas membuat otot-otot tegang dan hal tersebut sangat mengganggu kenyamanan tubuh. Terapi pijat dipercaya dapat merilekskan otot-otot yang kaku. Melansir laman Alodokter, sebuah penelitian juga menemukan bahwa terapi pijat bermanfaat meringankan gangguan pada kondisi-kondisi lain, seperti Fibromyalgia, stres, perawatan untuk tumbuh kembang bayi, gangguan pencernaan, sindrom nyeri miofasial, gangguan saraf, cedera otot, insomnia, dan nyeri sendi.
Baca juga:
Meski manfaat dari kegiatan relaksasi tersebut sangat banyak, ternyata terdapat beberapa kemungkinan bahwa terapi pijat memiliki efek samping jika terlalu sering dilakukan.
1. Kulit dan Otot Tidak Sensitif
Ketika pijatan tidak tepat maka akan berakibat tingkat kesensitifan kulit dan otot kamu berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Dengan kata lain, kamu tidak bisa lagi merespon sentuhan dengan baik. Hal ini dapat menjadi gangguan yang cukup merugikan, terutama bagi kamu yang sudah berumah tangga.
Baca juga:
2. Cidera
Terapis pijat yang tidak professional bisa memberikan peluang kita sebagai konsumen untuk mengalami cidera. Hal tersebut bisa dilihat dengan cara melihat kemahirannya dalam menekan bagian-bagian tubuh saat memijat. Ketika pijatan terlalu sakit, segeralah meminta rekomendasi terapis lain atau meminta kepada terapis untuk mengurangi tenaganya.
Namun spesialis rehabilitasi fisik Dr Robert Gotlin, yang bekerja di Beth Israel Medical Center di New York, mengatakan bahwa cidera akibat terapis yang tidak profesional, cenderung beresiko rendah karena sebelum menjadi terapi mereka harus mendapatkan lisensi yang sah dan kamu berhak untuk melihat lisensi tersebut.
3. Kerusakan Saraf
Banyak pakar yang memperingatkan bahwa pijat dapat menyebabkan kerusakan saraf, meskipun jarang dilakukan. Richard Brassaw dari situs Disability Happens mengutip penelitian yang dilakukan Arizona May Clininc yang mengungkapkan bahwa pijat terlalu dalam dan kencang bisa menyebabkan kerusakan saraf di area leher dan bahu. kerusakan bisa terjadi jika terapis memberikan tekanan pijat yang berlebihan. (Nic)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan