Kesehatan

Sabun Mandi bisa Dipakai untuk Cuci Muka?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 27 Oktober 2022
Sabun Mandi bisa Dipakai untuk Cuci Muka?

Jangan asal memilih sabun cuci muka. (Foto: Unsplash/Matthew Tkocz)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KAMU mungkin pernah mencuci muka menggunakan sabun mandi, entah karena tidak ada sabun cuci muka atau sedang buru-buru. Sebenarnya, boleh enggak sih?

Cuci muka merupakan bagian dari perawatan kulit yang dapat membuat muka menjadi lebih bersih dan bebas dari masalah. Dalam memiliih sabun untuk mmuka, kamu tidak boleh sembarangan, ya. Soalnya, pemilihan sabun cuci muka dan handuk atau alat yang digunakan untuk mengeringkan kulit juga berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan wajah.

Baca Juga:

Mencuci Mobil dengan Sabun Cair, Amankah?

Sabun Mandi bisa Dipakai untuk Cuci Muka?
Sabun mandi dapat membuka kulit jadi kering. (Foto: Unsplash/Sinitta Leunen)

Jika kamu sering lupa cuci muka setelah beraktivitas, justru wajahmu bisa berjerawat, terlihat kusam, dan memicu penuaan dini pada kulit. Masalah kulit juga bisa muncul kalau kamu salah memilih sabun cuci muka, misalnya menggunakan sabun mandi.

Perlu kamu ketahui, kulit muka cenderung lebih tipis dibandingkan kulit bagian tubuh lain. Jadi, formulai dan komposisi di dalam sabunnya pun tentunya akan berbeda. Nah, atas dasar inilah penggunaan sabun mandi tidak disarankan untuk muka.

Mengutip laman Alodokter, ada beberapa alasan lain mengapa sebaiknya sabun mandi tidak digunakan untuk cuci muka. Pertama, kulitmu akan jadi kering. Umumnya, sabun muka mengandung bahan yang dapat mengunci kelembapan kulit. Namun, beberapa jenis sabun mandi memiliki kadar dan jenis pelembap yang berbeda dengan sabun muka. Jadi, kalau sabun mandi dipakai pada wajah, kulit wajah bisa menjadi kering.

Baca juga:

Memilih Sabun Mandi, Cocokan dengan Kulit

Sabun Mandi bisa Dipakai untuk Cuci Muka?
Mencuci muka adalah bagian dari perawatan kulit. (Foto: Unsplash/Joseph Gonzalez)

Beberapa produk sabun mandi biasanya mengandung bahan tambahan, seperti wewangian dan pewarna. Bila digunakan untuk cuci muka, kulit wajah berisiko teritasi, seperti terasa gatal serta muncul kemerahan dan flek. Hal ini lebih rentang terjadi kalau kamu memiliki kulit yang sensitif.

Sabun mandi juga umumnya mengandung bahan yang lebih keras daripada sabun khusus muka. Kalau kamu gunakan untuk cuci muka, kulit wajahmu dapat memproduksi minyak berlebih. Alhasil, wajahmu rentan berjerawat atau jerawat yang sudah ada bisa semakin parah. Sabun mandi juga memiliki pH yang lebih tinggi dibandingkan dengan sabun muka. Hal ini membuat sabun mandi bersifat abrasif dan dapat mengikis lapisan kulit kalau dipakai di wajah.

Ada beberapa tips untuk memilih sabun cuci muka. Pilihlah sabun muka yang diformulasikan khusus untuk kulit wajah dan sesuai jenis kulit. Terakhir, pastikan sabun muka tidak mengandung alkohol, wewangian, dan tidak bersifat abrasif. (and)

Baca juga:

Sabun Mandi Batangan Termahal di Dunia Bernilai Rp39,6 Juta, Intip Keunggulannya

#Kesehatan #Wajah #Perawatan Wajah
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan