Pentingnya Pertolongan Pertama untuk Petugas KPPS Pingsan


Beri pertolongan pertama bagi petugas KPPS pingsan. (Foto: Unsplash/Claudio Schwarz)
MerahPutih.com - Tidak perlu panik apabila ada petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pingsan pada hari pencoblosan. Cukup berikan pertolongan pertama untuk menangani kondisi mereka dengan baik.
Dokter sekaligus Dosen Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler Universitas Airlangga Surabaya Andrianto mengatakan hal paling penting dalam menangani pasien pingsan ialah memeriksa napas dan denyut nadinya.
Baca Juga:
Mengenalkan Anak Pentingnya Pertolongan Pertama Melalui Hansaplast First Aid Rescue
“Ketika ada anggota (KPPS) yang pingsan, periksa terlebih dahulu napas dan denyut nadinya. Jika keduanya terdeteksi, pasien hanya perlu berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala selama 10 hingga 15 menit,” ujar Andrianto di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (13/2).
Ia menegaskan, apabila menemukan kondisi pasien seperti itu, maka harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Apabila tidak ada denyut nadi dan napas, besar kemungkinan pasien mengalami henti jantung.
Pasien mengalami henti jantung memiliki harapan hidup sangat rendah. Penanganan harus segera dilakukan. Lebih dari 20 menit kondisinya bisa makin kritis.
“Ketika upaya penyelamatan henti jantung bisa dilakukan dalam 20 menit, satu dari lima pasien bisa selamat. Kalau berhubungan dengan kegawatdaruratan jantung, pembuluh darah, dan saraf, sangat berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan penanganan,” paparnya.
Baca Juga:
Andrianto juga menegaskan bahwa sebagian besar penyakit bawaan, utamanya kardiovaskular (menyerang jantung dan pembuluh darah), bersifat asymptomatic atau tanpa gejala.
“Penyakit-penyakit kardiovaskular sendiri banyak asymptomatic atau tanpa gejala, itulah yang harus menjadi kewaspadaan,” ujar dia.
Bagi petugas KPPS yang akan menjalankan tugasnya besok, Andrianto juga menyarankan agar jam istirahat dan asupan gizi selalu diperhatikan.
“Harus mengatur beban agar tidak berlebihan. Pengaturan jam istirahat harus sedemikian rupa, sehingga tubuh ada fase untuk recovery (pemulihan). Kedua, kecukupan gizi juga menjadi penunjang,” tuturnya. (ikh)
Baca Juga:
Waspada Serangan Jantung Mendadak Ketika Olahraga Berlebihan
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
