Kesehatan

Minum Kopi Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Andrew FrancoisAndrew Francois - Rabu, 05 Oktober 2022
Minum Kopi Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Mungkinkah kopi bisa turunkan berat badan? (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KOPI mungkin berperan meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi nafsu makan seseorang. Namun, minuman itu ternyata belum tentu membantu menurunkan berat badan. Demikian pendapat yang diutarakan pakar nutrisi di Perth, Australia, Dr. Shyamala Vishnumohan, seperti dituliskan Antara, Selasa (4/10).

Menurutnya, seperti yang disiarkan LiveScience, manajemen berat badan jauh lebih kompleks daripada sekadar menyeruput secangkir kopi dan menghilangkan lemak dalam tubuh. Ada banyak faktor yang kompleks untuk menentukan pengurangan berat badan seseorang.

Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengurangi nafsu makan, sehingga berpotensi mengakibatkan seseorang makan lebih sedikit kalori. Namun, meski kopi dapat sedikit mengurangi hormon ghrelin, Vishnumohan tak yakin minuman itu punya peran signifikan dalam menekan nafsu makan seseorang hingga mampu menurunkan berat badannya.

Baca juga:

Jangan Ragu Minum Kopi, Ini Manfaat Besarnya

Kopi tak signifikan tekan nafsu makan seseorang. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)

Misalnya, satu studi di International Journal of Food Sciences and Nutrition menemukan bahwa minum kopi sebelum makan sedikit menurunkan asupan kalori. Namun, efek penekan nafsu makan tidak bertahan lebih dari tiga hingga empat jam.

Kemudian, ada pula studi lainnya dari Obesity yang menunjukkan bahwa peserta dengan kelebihan berat badan yang mengonsumsi kopi mengurangi asupan kalori mereka saat makan berikutnya. Percobaan lain oleh Appetite bahkan menyimpulkan bahwa kopi tidak berpengaruh terhadap jumlah kalori yang dikonsumsi seseorang.

Para ahli tidak sepenuhnya memahami mekanisme di balik pengurangan ghrelin, tetapi satu penelitian kecil di Journal of American College of Nutrition menuliskan hasil yang mengejutkan. Disebutkan bahwa kopi berkafein justru lebih mampu menekan nafsu makan.

Kendati demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya mengenai hal itu, terutama efek kopi terhadap penekanan nafsu makan seseorang dan imbasnya pada penurunan berat badan.

Baca juga:

Minum Kopi Tiap Hari Mampu Mengurangi Risiko Penyakit Liver

Asupan kopi percepat metabolisme, namun tak efektif turunkan berat badan. (Foto: Unsplash/Louis Hansel)

"Asupan kopi mempercepat metabolisme, kemungkinan karena kandungan kafeinnya. Ini meningkatkan pembakaran lemak melalui peningkatan thermogenesis (produksi panas) dan stimulasi neurotransmiter seperti adrenalin," ungkap pakar diet Lon Ben-Asher.

Satu percobaan kecil pada 2017 oleh Clinical Physiology and Functional Imaging menemukan bahwa kombinasi kopi dan olahraga meningkatkan proses pemecahan lemak. Namun, penelitian itu berskala kecil, sehingga masih membutuhkan lebih banyak penelitian lain.

Peneliti juga mengingatkan, agar orang-orang jangan tergoda minum kopi berlebihan karena ada efek samping yang tidak diinginkan, termasuk kegelisahan dan detak jantung berdebar kencang. (waf)

Baca juga:

Masih Bermanfaat, Jangan Langsung Buang Ampas Kopi

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan