Mengenal Upacara Adat Brokohan

Andrew FrancoisAndrew Francois - Sabtu, 14 Januari 2023
Mengenal Upacara Adat Brokohan

Brokohan tradisi khas Jawa. (Pemkab Blora)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

UPACARA brokohan merupakan upacara adat berupa bancakan atau selamatan yang dilaksanakan beberapa jam setelah kelahiran bayi. Ditinjau dari maknanya, brokohan berarti mengharapkan berkah dari sang Pencipta.

Rangkaian upacara brokohan berupa memendam ari-ari atau plasenta si bayi. Setelah itu, dilanjutkan dengan membagikan makanan, seperti tumpeng kepada sanak saudara dan para tetangga. Sejatinya, brokohan merupakan cara untuk mengucapkan rasa syukur dan sukacita atas kelahiran yang berjalan lancar.

Ari-ari atau plasenta sendiri di dalam masyarakat Jawa sering disebut pula dengan batur bayi (teman bayi). Oleh karena itu, plasenta harus dirawat dan dijaga sebaik mungkin setelah bayi dilahirkan, yaitu dengan dipendam, diberi lampu, dan dipagari. Tidak dibuang begitu saja, karena kita harus ingat bahwa batur bayi yang menemani sang bayi saat di dalam kandungan.

Baca juga:

Gudeg Manggar dan Lemper Sanden Ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda

Brokohan jadi cara bersyukur atas kelahiran bayi. (Pemkab Blora)

Sebagaimana kita ketahui bahwa plasenta memiliki fungsi yang sangat penting saat bayi berada dalam kandungan. Selain mengirimkan gizi dan oksigen dari darah ibu, ia juga bertugas membawa kembali karbondioksida dan sisa-sisa pembuangan janin ke darah ibu.

Plasenta juga membentuk pertahanan terhadap penyakit tertentu. Oleh sebab itu, perawatan yang dilakukan orang jawa pada plasenta bayi dengan memberinya penerang (lampu) dan pagar agar tidak dimakan binatang. Ini ternyata teladan bagi kita agar tidak melupakan kebaikan atau jasa siapa/apa saja yang pernah diberikan kepada kita.

Cara itu juga dipercaya sebagai sarana bagi diri kita untuk bersedekah dan bersyukur kepada Allah. Serta mendoakan si anak agar kelak menjadi anak yang baik. Beberapa tetangga dan sanak saudara yang diberi makanan brokohan menyampaikan tahni'ah atau ucapan selamat sehingga mempererat kerukunan antar keluarga dan tetangga.

Baca juga:

Menu Nasi Khas Indonesia, Tak Bisa Dilupakan Lidah

Beberapa wilayah mengadakan brokohan sebagai rasa syukur atas hasil bumi. (Pemkab Blora)

Menurut laman Dinas Kebudayaan Yogyakarta, sejumlah perlengkapan untuk upacara brokohan dibagi untuk golongan bangsawan dan rakyat biasa. Untuk golongan bangsawan, perlengkapan yang harus disiapkan, seperti dawet, telur mentah, sayur menir, sekul ambeng, kelapa dan beras.

Sementara, untuk golongan rakyat biasa harus menyiapkan nasi ambengan yang terdiri dari nasi, sayur, dan lauk pauk peyek, sambal goreng, tempe, mihun, sayur menir, dan pecel ayam.

Adapun brokohan biasanya berisi telur ayam mentah, gula jawa setengah tangkep, kelapa setengah buah, dawet, dan kembang brokohan, yaitu mawar, melati,dan kantil.

Upacara itu dilaksanakan segera setelah bayi lahir dan dihadiri oleh si ibu, suami, keluarga, dukun, penisepuh, dan anggota keluarga lainnya. Terdapat makanan pantangan pada saat brokohan, yakni sambal, sayur bersantan, telur ikan tawar, dan telur asin. (waf)

Baca juga:

Tradisi Gigi Runcing Bukti Kecantikan Perempuan Suku Mentawai

#Lipsus Januari 2023 Budaya Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Tradisi
Tradisi Mencukur Rambut Bayi Ketika Bayi Berusia 40 hari
Dilakukan di berbagai adat dan negara.
Andrew Francois - Jumat, 27 Januari 2023
Tradisi Mencukur Rambut Bayi Ketika Bayi Berusia 40 hari
Tradisi
Tradisi Puputan Adat Jawa untuk Berkah Keselamatan Anak
Tujuannya untuk memohon keselamatan bagi bayi yang bersangkutan.
P Suryo R - Kamis, 26 Januari 2023
Tradisi Puputan Adat Jawa untuk Berkah Keselamatan Anak
Tradisi
Passiliran Tradisi Pemakaman Bayi dalam Batang Pohon Desa Kambira, Toraja
pasilliran adalah tradisi pemakaman bayi, khususnya bayi tersebut meninggal sebelum tumbuh gigi.
P Suryo R - Selasa, 24 Januari 2023
Passiliran Tradisi Pemakaman Bayi dalam Batang Pohon Desa Kambira, Toraja
Tradisi
Upacara Kematian Pangulu Suku di Nagari Taluk
Nagari Taluk yang berada di Provinsi Sumatera Barat masih menjaga tradisinya.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 23 Januari 2023
Upacara Kematian Pangulu Suku di Nagari Taluk
Tradisi
Mumifikasi pada Suku Asmat Hanya untuk Kepala Suku
Mumifikasi dilakukan dengan mengolesi jasad menggunakan ramuan alami.
P Suryo R - Senin, 23 Januari 2023
Mumifikasi pada Suku Asmat Hanya untuk Kepala Suku
Tradisi
Ritual Tiwah, Prosesi Pemakaman pada Suku Dayak Ngaju
ada kehidupan setelah melewati kematian.
P Suryo R - Jumat, 20 Januari 2023
Ritual Tiwah, Prosesi Pemakaman pada Suku Dayak Ngaju
Tradisi
3 Hal yang Tak Boleh Dilewatkan Ketika Imlek
Imlek juga identik dengan berbagai tradisi unik yang jarang ditemukan pada hari-hari biasa.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 19 Januari 2023
3 Hal yang Tak Boleh Dilewatkan Ketika Imlek
Kuliner
Asal-Usul Mi Panjang Umur, Hidangan Khas Imlek
Korelasi antara mi dan umur panjang mungkin ditambahkan dan dibuat-buat kemudian.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 19 Januari 2023
Asal-Usul Mi Panjang Umur, Hidangan Khas Imlek
Tradisi
Kaparupuhan, Kematian pada Suku Baduy
Pada suku adat Baduy, kematian disebut dengan Kaparupuhan.
P Suryo R - Rabu, 18 Januari 2023
Kaparupuhan, Kematian pada Suku Baduy
Tradisi
Ritual dan Makna Kematian pada Suku Adat Jawa
Biasa menggelar selamatan dari mulai hari kematian hingga bertahun-tahun lamanya.
P Suryo R - Selasa, 17 Januari 2023
Ritual dan Makna Kematian pada Suku Adat Jawa
Bagikan