MENAKJUBKAN. Itulah kata yang pas untuk menggambarkan pengalaman melihat matahari terbit di Bukit Sikunir, Dieng. Berada di ketinggian 2.306 mdpl, Desa Sembungan, yang terletak di Wonosobo, Jawa Tengah, jadi tempat pas untuk melihat kemunculan Sang Surya. Di desa itulah Bukit Sikunir berdiri.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke bukit yang ada desa tertinggi di Pulau Jawa itu ialah pada musim kemarau, sekitar Juli hingga Oktober. Pada musim itu, keindahan golden sunrise tak akan terhalang kabut tebal.
Baca Juga:
Mengeksplorasi Wisata Desa Tertinggi di Jawa Bersama Kembali Berwisata
Pekan lalu, Merahputih.com bergabung dalam sebuah trip simulasi ke kawasan wisata Dieng bersama gerakan #KembaliBerwisata. Gerakan itu merupakan kolaborasi ratusan pelaku wisata di Indonesia untuk membangkitkan kembali gairah pariwisata domestik.
Perjalanan simulasi bersama #KembaliBerwisata ke Dieng berlangsung dari pada 24-26 Juli 2020. Melihat golden sunrise dari Bukit Sikunir jadi salah satu agenda kami.
Sebelum menuju lokasi melihat golden sunrise Bukit Sikunir, tim Merahputih.com dan sejumlah peserta dijadwalkan untuk bangun pukul 02.00 WIB, Minggu (26/7). Setelah itu, panitia dari #KembaliBerwisata memberikan waktu 60 menit bagi para peserta trip menyiapkan perlengkapan mendaki. Disarankan, pakai jaket tebal, sarung tangan dan syal. Hal itu mengingat udara yang dingin cukup ekstrem, bahkan hingga menyentuh 0 derajat celsius.
Sekitar pukul 03.00 WIB, tim Merahputih.com dan para peserta trip #KembaliBerwisata meluncur ke Desa Sembungan menggunakan mobil. Sesampai di desa itu, perjalanan dilanjutkan ke Bukit Sikunir. Jalan satu-satunya menunju Bukit Sikunir ialah melalui Desa Sembungan.
Mobil angkutan yang disediakan #KembaliBerwisata parkir di lereng Bukit Sikunir. Tempat itu merupakan titik awal mula pendakian. Saat di lahan parkir di Lereng Bukit Sikunir, tim Merahputih.com dan para peserta yang ingin mendaki diberi informasi terlebih dahulu oleh pihak panitia.
Langit masih gelap ketika kami sampai. Udara dingin hingga menembus jaket. Padahal, jaket kami cukup tebal. Meski begitu, udara dingin tak menyurutkan semangat para peserta trip simulasi untuk mendaki Bukit Sikunir. "Kita akan menuju golden sunrise di Bukit Sikunir. Nantinya akan ada 3 pos. Jangan memaksakan diri saat pendakian. Jika lelah, sebaiknya istirahat terlebih dahulu. Jarak pendakian kurang lebih dari parkiran ke pos 1 atau 2 sekitar 45 menit-1 jam dan untuk pos 3 lebih lama sekitar 10 menit dari Pos 1 & 2," tutur Rizky Ariyanto, panitia #KembaliBerwisata.
View sunrise pada pos 1,2 dan 3 hampir serupa. Namun, pemandangan landscape pos 3 lebih bagus. Di pos 3, wisatawan bisa melihat gunung-gunung di sekeliling Bukit Sikunir, antara lain yakni Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Prau, Gunung Slamet, Gunung Merbabu, hingga Gunung Merapi. Asalkan cuaca sedang cerah.
Baca Juga:
Era Kenormalan Baru, Puluhan Operator Tur Siap Buka Kembali Perjalanan Wisata
Saat mulai mendaki menuju pos 1, sekitar 60 orang peserta trip simulasi tampak begitu semangat. Belum ada yang terlihat kelelahan dan beristirahat. Pemandangan alam spektakuler yang ada di puncak Sikunir menjadi penyemangat tersendiri bagi para peserta.
Namun, saat mulai mendekati pos 1, ada beberapa peserta trip yang terlihat mulai kelelahan dan beristirahat di sana. Puluhan peserta lainnya terus melanjutkan dan melangkahkan kaki di jalur pendakian menuju pos 2.
Di sepanjang jalur pendakian terdapat tangga, tapi pendaki harus berhati-hati. Ada beberapa permukaan tangga yang tak rata dan cukup licin. Untuk mengatasinya, kamu bisa berpegangan pada batang kayu di tangga agar kamu tak terjatuh saat mendaki.
Perjalanan tim Merahputih.com dan peserta trip kembali dilanjutkan. Setelah kurang lebih 1 jam mendaki, satu per satu para peserta trip terlihat mulai sampai di puncak Bukit Sikunir. Sekitar pukup 04.10 WIB.
Para peserta yang telah sampai di pos 3 atau pos tertinggi Bukit Sikunir terlihat duduk-duduk beristirahat sembari meluruskan kaki yang kelelahan setelah menanjak. Taburan bintang di langit menemani istirahat kami.
Sekitar pukul 05.10 WIB, golden sunrise perlahan terlihat. Momen tersebut langsung diabadikan lewat kamera profesional dan kamera ponsel masing-masing. Semburat emas nan menakjubkan mengobati rasa lelah saat mendaki hingga puncak Bukit Sikunir. Selang sekitar 20 menit kemudian, gumpalan awan terlihat menyelimuti gunung di sekitar Bukit Sikunir. Terasa berada di Negeri Atas Awan.
Para peserta trip amat terpesona. Dua sekawan peserta trip asal Jakarta, Leni dan Ika, mengaku sangat senang akhirnya bisa berlibur kembali setelag pandemi virus Corona yang membuat seluruh tempat wisata ditutup sementara. "Seneng banget akhirnya bisa liburan. Ini trip pertama di masa new normal. Kami ini work from home (WFH). Di rumah bosan banget. Saat ada info kembali berwisata dengan memberlakukan protokol-protokol kesehatan, akhirnya kami beranikan diri," tutur Leni dan Ika.
Meski kelelahan saat mendaki, sehingga beberapa kali berhenti untuk beristirahat, mereka mengaku senang. "Ngos-ngosan karena jarang olahraga. Pas nyampenya sih Masya Allah sekali. Senang saja, terbayar lah perjuangan mendaki dari bawah. Direkomendasikan banget pokonya. Dieng bagus," ujar Ika.
Setelah puas berfoto-foto, para peserta trip menghakiri pendakian dengan melakukan foto bersama. Ketika berkumpul untuk foto bersama seluruh peserta, semuanya semringah. Pemandangan golden sunrise Bukit Sikunir yang menakjubkan sukses mengukirkan senyum dan kebahagiaan.(Ryn)
Baca Juga:
Pemandangan 'Api Terjun' di Kota Ini Jadi Viral dan Pikat Wisatawan