Konflik Nuklir Bayang-bayangi Perang Rusia-Ukraina Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev. (ANTARA/AFP/Mikhail Klimentyev)

MerahPutih.com - Perang antara Rusia dan Ukraina belum terlihat bakal berhenti. Bahkan, lebih memanas dengan keterlibatan negara-negara.

Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan konflik nuklir masih membayangi perang antara Rusia dan Ukraina.

"Pasokan senjata setiap hari dari asing untuk Ukraina pada akhirnya membawa kiamat nuklir semakin dekat," kata dia dalam wawancara dengan pengguna jejaring sosial Rusia VK, Kamis (24/3), seperti dikutip Antara.

Baca Juga:

Oscar Tolak Tawaran Presiden Ukraina untuk Tampil

Menurut Medvedev, Barat meremehkan tekad Rusia dalam mempertahankan kepentingannya, dan akibatnya jauh lebih rumit daripada yang bisa terjadi jika Moskow diberi jaminan keamanan yang diminta pada Desember tahun lalu.

Medvedev meyakini bahwa kurangnya pemahaman antara Rusia dan Barat sebagian disebabkan oleh kompetensi para pemimpin Uni Eropa yang menurun drastis.

"Saya beranjak dari fakta bahwa cepat atau lambat situasinya akan stabil dan komunikasi bisa dipulihkan. Tetapi saya sangat berharap bahwa pada saat itu sebagian besar tokoh-tokoh ini (pimpinan Uni Eropa saat ini) pensiun, dan beberapa pergi ke dunia yang lebih baik," kata dia.

Baca Juga:

461 Anak Ukraina Terbunuh Sejak Pecah Perang dengan Rusia

Mantan Presiden Rusia itu berpendapat bahwa jika Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), aliansi tersebut akan melancarkan operasi militer terhadap Rusia.

Menurut dia, Moskow mencoba bertanya kepada Barat bagaimana mereka membayangkan Ukraina bergabung dalam NATO mengingat Ukraina adalah produsen rudal dan dulu memiliki senjata nuklir.

Jika itu terjadi, Rusia menjadi bertetangga dengan sebuah negara "yang bukan hanya bagian dari aliansi yang tidak bersahabat itu, tetapi juga bisa memproduksi senjata nuklir"."

“Terutama dalam kondisi ketika kami berselisih dalam soal Krimea, kami menganggapnya wilayah kami, mereka menganggapnya wilayah mereka. Jadi, mereka bergabung dengan NATO dan setelah itu, di bawah payung NATO, mereka melancarkan operasi besar-besaran terhadap negara kami. Kami tidak bisa menerima ini," tandas Medvedev.

Medvedev mengatakan, industri pertahanan Rusia menggenjot produksi tank sampai sekitar 1.500 tank tahun ini.

Dia juga mengatakan, pengembangan drone tempur adalah salah satu tugas industri pertahanan Rusia yang bisa diwujudkan dalam beberapa bulan mendatang. (*)

Baca Juga:

PBB Gelar Sidang Darurat Hentikan Perang Rusia-Ukraina

Kanal
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Daftar Besaran UMK 2023 di Jawa Barat
Indonesia
Daftar Besaran UMK 2023 di Jawa Barat

Penetapan besaran nilai UMK tahun 2023 tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No 561.7/Kep.776-Kesra/2022 tentang UMK di daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2023.

Langkah Kominfo dan Operator Seluler Antisipasi Lonjakan Traffic Telekomunikasi saat Nataru
Indonesia
Langkah Kominfo dan Operator Seluler Antisipasi Lonjakan Traffic Telekomunikasi saat Nataru

ada enam langkah yang diambil Kementerian Kominfo dan penyelenggara layanan telekomunikasi seluler.

[HOAKS atau FAKTA]: Atribut dan Baliho Anies Dibakar Massa
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Atribut dan Baliho Anies Dibakar Massa

Channel youtube KABAR POLITIK pada tanggal 24 Januari 2023 mengunggah video dengan narasi yang menyatakan bahwa atribut dan baliho anies dibakar serta Anies ditolak berkampanye di Bandung.

Jokowi Minta Putin Jamin Keamanan Jalur Ekspor Pangan Ukraina
Indonesia
Jokowi Minta Putin Jamin Keamanan Jalur Ekspor Pangan Ukraina

Bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden RI Joko Widodo banyak berdiskusi soal pangan dan pupuk dalam pertemuan di Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis, (30/6).

KPK Geledah Ruang Kerja Walkot Bandung Yana Mulyana
Indonesia
KPK Geledah Ruang Kerja Walkot Bandung Yana Mulyana

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelah ruang kerja Wali Kota nonaktif Bandung Yana Mulyana, Senin (17/4).

Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies
Indonesia
Survei Charta Politika: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies

Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Hasilnya elektabilitas Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Cek Kesiapan Angkutan Natal dan Tahun Baru, Dishub Solo Temukan Bus tidak Laik Jalan
Indonesia
Polrestabes Surabaya Tindak Lanjuti Laporan Penganiayaan Sejumlah Wartawan
Indonesia
Polrestabes Surabaya Tindak Lanjuti Laporan Penganiayaan Sejumlah Wartawan

Polrestabes Surabaya telah menerima laporan dari sejumlah wartawan yang menjadi korban penganiayaan pada Jumat (20/1).

Utusan Khusus AS Jessica Stern Batal Berkunjung ke Indonesia
Indonesia
Utusan Khusus AS Jessica Stern Batal Berkunjung ke Indonesia

Pembatalan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Kim.

Surat Megawati Diserahkan ke KPU, PDIP Resmi Daftar Pemilu 2024
Indonesia
Surat Megawati Diserahkan ke KPU, PDIP Resmi Daftar Pemilu 2024

Surat pendaftaran itu diserahkan oleh Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto, atau Bambang Pacul yang diberi kuasakan untuk menyerahkannya kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU).