PBB Gelar Sidang Darurat Hentikan Perang Rusia-Ukraina Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara pada pertemuan pleno sesi khusus darurat ke-11 Majelis Umum PBB di markas besar PBB, New York, Rabu (22/2/2023). (ANTARA/Xinhua/HO-PBB)

MerahPutih.com - Perang Rusia-Ukraina telah setahun berlangsung, dan memasuki tahun kedua belum terlihat tanda-tanda konflik yang memakan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak tersebut akan segera berakhir.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadakan sidang darurat dalam upaya mencari solusi yang mendesak Rusia untuk menghentikan serangannya ke Ukraina.

Sidang luar biasa tingkat pejabat tinggi dari 193 anggota majelis PBB yang diajukan 11 negara, di antaranya Jepang dan negara Uni Eropa (EU), dilakukan menjelang peringatan satu tahun serangan Rusia ke negara tetangganya itu.

Bbaca Juga:

Tiongkok Jawab Peringatan AS agar Beijing Hentikan Bantuan ke Rusia

“Invasi adalah penghinaan bagi hati nurani kami semua,” ujar Sekjen PBB Antonio Guterres saat berpidato di hadapan majelis, dikutip Antara.

Dia menambahkan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.

“Warga Ukraina, Rusia dan lainnya membutuhkan kedamaian,” kata Guterres.

Resolusi, yang didukung bersama oleh Jepang dan negara-negara Barat, menyerukan pencapaian perdamaian yang komprehensif, adil dan berlangsung seterusnya di Ukraina dengan menghentikan permusuhan dan penarikan pasukan Rusia, yang memulai operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2023.

Resolusi itu menuntut Rusia menghentikan serangan ke infrastruktur Ukraina, termasuk sekolah dan rumah sakit.

Resolusi yang diloloskan oleh Majelis Umum PBB itu tidak bersifat mengikat secara hukum, namun lebih dipandang sebagai sebuah pesan politik.

Pemungutan suara untuk resolusi it akan menjadi ujian utama tentang dukungan PBB terhadap Ukraina.

Suara yang mendukung resolusi tersebut dapat dilihat sebagai tindakan mengisolasi Rusia. Sejak perang dimulai, hanya sebagian kecil anggota majelis PBB memilih tidak mendukung resolusi yang mengecam serangan Rusia ke Ukraina.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: PBB Beri Jokowi Misi Hentikan Perang Rusia-Ukraina

Sebanyak 143 negara memilih mengecam aneksasi Rusia atas empat wilayah Ukraina pada Oktober 2022, sementara 94 negara mendukung resolusi lain pada bulan berikutnya untuk membentuk sebuah mekanisme upaya pembangunan kembali bagi negara-negara yang mengalami perang. Kedua resolusi tersebut telah diadopsi.

“Ini bukan seperti memilih antara Amerika Serikat (AS) dengan Rusia,” kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield kepada wartawan sebelum sidang dimulai.

"(Resolusi) ini berkaitan dengan penegakan Piagam PBB, tentang bagaimana dunia berperan dalam mengakhiri bencana perang serta menegaskan kembali prinsip inti dari lembaga internasional ini bahwa sebuah negara tidak dapat mengambil wilayah negara lain dengan paksa," ujarnya.

Karena Dewan Keamanan PBB terhalang oleh hak veto Rusia, Majelis Umum PBB dipandang oleh para diplomat Barat sebagai alat utama meloloskan resolusi untuk Ukraina. Tidak seperti di Dewan Keamanan, tidak ada hak veto pada Majelis Umum PBB.

Pertemuan tingkat menteri mengenai Ukraina diperkirakan akan dilakukan Dewan Keamanan PBB pada Jumat dan dihadiri Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan Menlu AS Antony Blinken. (*)

Baca Juga:

Rusia Siapkan Robot Penghancur untuk Lawan Tank Kiriman AS ke Ukraina

Kanal
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Grand Launching JIS Digelar 24 Juli, Ada Pertandingan Persija Jakarta
Indonesia
Grand Launching JIS Digelar 24 Juli, Ada Pertandingan Persija Jakarta

Pembukaan Jakarta International Stadium (JIS) yang berada di Jakarta Utara akan dilaksanakan pada 24 Juli 2022 mendatang.

KPK akan Cek Harta Kekayaan Sekda Riau Buntut Istri dan Anaknya Pamer Harta
Indonesia
KPK akan Cek Harta Kekayaan Sekda Riau Buntut Istri dan Anaknya Pamer Harta

Pemeriksaan ini buntut pamer kekayaan yang dilakukan istri dan putri SF Hariyanto di media sosial (medsos).

AHY Berpeluang Kuat Tambah Suara Anies Ketimbang Khofifah
Indonesia
AHY Berpeluang Kuat Tambah Suara Anies Ketimbang Khofifah

AHY akan berkontribusi menambah pundi-pundi suara untuk membantu Anies memenangkan Pilpres,

Cawapres Anies Belum Jelas, PKS Tak Akan Banyak Menuntut
Indonesia
Cawapres Anies Belum Jelas, PKS Tak Akan Banyak Menuntut

Bakal calon presiden Pemilu 2024 Anies Baswedan hingga kini belum mendapat kejelasan soal siapa sosok yang hendak mendampinginya.

KPK Periksa Mario Dandy Perihal Mobil Mewah Ayahnya
Indonesia
KPK Periksa Mario Dandy Perihal Mobil Mewah Ayahnya

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan dalam pemeriksaan itu, tim penyidik mendalami asal usus kepemilikin mobil Jeep Rubicon yang kerap dipamerkan Mario di media sosialnya.

Polda Sumbar Bantah Ada Penggeledahan di Rumah Dinas Irjen Teddy Minahasa
Indonesia
Polda Sumbar Bantah Ada Penggeledahan di Rumah Dinas Irjen Teddy Minahasa

"Tidak ada penggeledahan, kalaupun ada, kita pasti dikasih tahu. Saat ini kita masih menunggu kepastian dari Mabes Polri," ujar Dwi di Padang, Jumat (14/10).

Farhat Abbas Ungkap Target Partai Pandai jika Ikut Pemilu 2024
Indonesia
Farhat Abbas Ungkap Target Partai Pandai jika Ikut Pemilu 2024

Farhat mengungkapkan target Partai Pandai jika dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024

KTT ASEAN di Labuan Bajo Dimulai
Indonesia
KTT ASEAN di Labuan Bajo Dimulai

Myanmar masih absen dalam pertemuan tahun ini menyusul keputusan ASEAN untuk tetap mengecualikan negara tersebut dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi ASEAN

[HOAKS atau FAKTA]: PDIP Tak Bisa Usung Capres di Pilpres
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: PDIP Tak Bisa Usung Capres di Pilpres

Beredar sebuah unggahan di Facebook dengan narasi yang menyebut bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dipanggil Bawaslu.

Harga Kebutuhan Pokok Dipastikan Naik
Indonesia
Harga Kebutuhan Pokok Dipastikan Naik

Kenaikan kebutuhan bahan pokok akan terasa naik durasi satu pekan ke depan usai harga BBM naik.