BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan sedang mencapai puncaknya akhir tahun 2022 hingga awal Januari 2023 di beberapa tempat di Indonesia. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahkan mewanti-wanti kemungkinan munculnya badai.
Musim hujan bisa jadi sangat merepotkan bagi sebagian orang. Para pemilik rumah, misalnya, kerap pusing selama datangnya musim hujan yang kadang diselingi cuaca ekstrem. Tersebab keadaan begini menyebabkan beberapa bagian rumah mengalami kerusakan dan menyisakan masalah.
"Hujan sering membuat banyak keluarga pusing karena masalah yang datang bersamaan dengan musim hujan," terang laman scb.co.th. Melansir scb.co.th inilah beberapa masalah umum yang muncul pada rumah selama musim hujan.
Baca juga:

Kebocoran pada atap sering terjadi di area sambungannya. (Foto: Unsplash/David Kristianto)
1.Atap Bocor
Hampir semua pemilik rumah pernah mengalaminya. Kebocoran pada atap sering terjadi di area sambungannya. Penyebab kebocorannya bisa karena pemilihan bahan dan peralatan atap yang tidak sesuai standar. Bisa juga dari pemasangan yang tidak benar. Dalam beberapa kasus, termasuk desain bentuk awal atap yang salah sedari mula.
Solusi untuk perbaikan dan pencegahannya antara lain harus menggunakan penutup atap sementara yang berkualitas seperti sealant atau perekat multiguna. Selain itu, pemilik rumah harus memilih genteng dan komponen berkualitas yang andal. Memang harganya agak mahal, tapi daya tahannya juga panjang.
2. Genteng Longgar
Selama cuaca esktrem, rumah menghadapi air, petir, dan angin kencang. Kecepatan angin di Indonesia bervariasi. Dari 50-100 km/jam. Ini cukup untuk merusak struktur atap.
Jika genteng tidak terpasang dengan benar, angin juga bisa menghempaskannya. Selain menyebabkan kerusakan rumah, ini juga berbahaya bagi harta benda dan orang-orang di daerah tersebut.
Untuk menghadapi cuaca ekstrem, pemilik rumah harus memeriksa genteng dan memperkuatnya bila ditemukan kelonggaran.
Baca juga:

3. Dinding dan Lantai Retak/Bocor
Masalah dinding dan lantai retak atau bocor saat musim hujan mirip dengan kebocoran atap. Penyebab utamanya adalah kelembaban, hingga memungkinan pertumbuhan jamur atau ganggang.
Jamur atau ganggang itu lalu memperlemah lapisan lantai atau dinding. Struktur rumah juga dapat rusak akibat tulangan di beton berkarat. Jika dinding pada titik tersebut memiliki colokan listrik atau kabel listrik, juga dapat menyebabkan kebocoran listrik.
Solusi untuk masalah ini bergantung pada jenis bahan dinding atau lantainya. Bila terjadi masalah kebocoran hingga struktur lantai atau balok rusak, seperti beton retak hingga terlihat tulangan berkarat, sebaiknya segera diperbaiki sesuai dengan karakteristik kerusakannya.
4. Talang Ambrol
Hujan tak hanya membawa air, tapi juga membawa kotoran dan material lainnya. Jika benda-benda ini jatuh ke talang atau selokan, dapat membuat saluran pembuangan tersumbat. Tak jarang, talang kelebihan muatan hingga akhirnya ambrol. Oleh karena itu, perlu diperhatikan apakah pipa pembuangan atau talang hujan masih berfungsi dengan baik atau tidak.
Jika tak ada air yang mengalir turun saat hujan, berarti mampet. Solusinya adalah rutin memeriksa dan membersihkannya. Jangan biarkan puing-puing limbah debu atau kayu menyumbat. Ini akan menjadi sumber penahan air dan akhirnya menyebabkan air mengalir masuk ke rumah. (dru)
Baca juga: