Kesehatan

Kenali Jenis-Jenis Depresi dan Cara Menanganinya

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 03 April 2020
Kenali Jenis-Jenis Depresi dan Cara Menanganinya

Depresi ternyata memiliki perbedaannya masing-masing. (Foto: Unsplash/Anthony Tran)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DEPRESI mungkin kondisi yang sering terjadi akibat putus asa, mengalami kegagalan, dan kekurangan motivasi. Ini menjadi salah satu kondisi kesehatan mental serius yang berbahaya. Tingkat depresi ada yang ringan, namun ada juga yang cukup parah hingga berisiko mengancam nyawa.

Seiring berjalannya waktu, perasaan sedih bisa menghilang dan kondisi emosional kembali normal. Namun, jika perasaan tersebut menetap hingga jangka waktu yang panjang, apalagi muncul tanpa alasan yang jelas, maka kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh depresi. Melansir dari laman Alodokter, berikut jenis-jenis dan gejala dari depresi.

Baca juga:

Tips Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Virus Corona

Depresi mayor

Kenali Jenis-Jenis Depresi dan Cara Menanganinya
Depresi mayor biasanya dialami selama berbulan-bulan. (Foto: Unsplash/Sasha Freemind)

Jenis depresi ini merupakan depresi yang membuat penderitanya merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu. Seseorang dikatakan depresi mayaor apabila mengalami gejala perubahan berat badan, gangguan tidur, suasana hati yang murung, dan kehilangan minat terhadap hobi atau ativitas yang disukai.

Gejala ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Terlepas dari itu, depresi berat dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup pengidapnya.

Depresi persisten

Kenali Jenis-Jenis Depresi dan Cara Menanganinya
Pengidap depresi persisten juga sering kali memiliki kesulitan dalam bersosialisasi. (Foto: Unsplash/Nik Shuliahin)

Depresi persisten atau distimia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi depresi yang bersifat kronis.

Gejala yang ditimbulkan sama seperti depresi pada umumnya, namun depresi jenis ini berlangsung hingga bertahun-tahun.

Walau gejalanya tidak selalu berat seperti depresi mayor, penderita depresi persisten juga sering kali memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dan menjalani aktivitas sehari-hari.

Gangguan bipolar

Kenali Jenis-Jenis Depresi dan Cara Menanganinya
Perasaan orang yang mengalami gangguan bipolar bisa berubah secara tiba-tiba. (Foto: Unsplash/Fernando)

Gangguan bipolar ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat drastis. Terkadang, orang yang memiliki gangguan ini bisa merasa sangat senang dan berenergi di suatu waktu, namun tiba-tiba menjadi sedih dan depresi.

Penderita bipolar akan mengalami gejala seperti optimis, tidak bisa diam, sangat berenergi, percaya diri berlebihan, banyak pikiran, dan nafsu makan meningkat.

Orang yang memiliki gangguan bipolar biasanya akan masuk ke fase mood yang normal, lalu kemudian masuk ke fase depresi. Perubahan mood ini bisa terjadi dalam waktu hitungan jam, hari, atau berminggu-minggu.

Baca juga:

Fitur Baru Snapchat untuk Bantu Kesehatan Mental saat Pandemi Corona

Depresi psikotik

Kenali Jenis-Jenis Depresi dan Cara Menanganinya
Sering terjadi pada orang tua. (Foto: Unsplash/Eric Ward)

Jenis depresi ini ditandai dengan gejala depresi berat yang disertai dengan halusinasi atau gangguan psikotik. Tipe depresi ini biasanya sering terjadi pada orang tua.

Namun, tidak menutup kemungkinan kaum muda bisa mengalaminya. Selain usia lanjut, riwayat trauma psikologis yang berat di masa kecil juga dikatakan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi.

Depresi postpartum

Kenali Jenis-Jenis Depresi dan Cara Menanganinya
Depresi postpartum biasanya sering terjadi oleh ibu hamil. (Foto: Unsplash/Camylla Battani)

Depresi postpartum adalah jenis depresi yang terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Mereka akan mengalami gejala seperti selalu merasa tertekan, sulit berkonsentrasi, susah tidur, nafsu makan berkurang, dan sulit menghasilkan ASI.

Depresi jenis ini bisa menyerupai gangguan psikologis yang disebut sindrom baby blues syndrome. Mesk gejalanya mirip, kedua kondisi tersebut berbeda.

Lalu, bagaimana cara menangani depresi?

Depresi bukanlah perasaan sedih biasa. Tanpa penanganan yang tepat, depresi cenderung akan menetap dan bisa bertambah parah.

Oleh karena itu, jika kamu mengalami depresi, sebaiknya konsltasikan hal tersebut ke psikiater agar kondisimu dapat segera ditangani. Penaganan biasanya dapat berupa konseling atau psikoterapi, serta pemberian obat-obatan. (and)

Baca juga:

4 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

#Kesehatan Mental #Depresi #Info Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Bagikan