Kangen Momen Keseruan Berburu Perlengkapan Sekolah Sebelum Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 15 Juli 2021
Kangen Momen Keseruan Berburu Perlengkapan Sekolah Sebelum Pandemi

Pembelajaran Outdoor Bersama Guru dan Teman-Teman. (Foto: Learning-Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

LIBUR sekolah hampir berakhir. Kesibukan berubah dari semula menyusun itenerary liburan jadi berburu perlengkapan sekolah. Biasanya orang tua lebih sibuk dibanding anak. Di pasar atau pusat perbelanjaan pada toko menjual perlengkapan sekolah berjubel orang tua memilih ukuran, jenis bahan, sampai tawar-menawar, sementara anaknya asyik seruput milk boba.

Sebelum berburu perlengkapan sekolah, biasanya segala prosesi jelang hari pertama sekolah dengan mendatangi lokasi pangkas rambut (barbershop).

Baca juga:

Bolos Sekolah Belum Tentu Anak Salah

Dua atau tiga hari menjelang masuk sekolah, berbagai tempat pangkas rambut akan ramai anak SD, SMP, dan SMA. Libur panjang biasanya membuat mereka malas mencukur rambut. Bahkan ada pula justru mewarnai karena saat libur tidak ada aturan mengekang. Pangkas rambut ramai, dan sampai antre berjam-jam.

Saking ramainya, tukang cukur sampai tak sempat istirahat. Selesai satu orang, bersihkan tempat duduk, datang orang lain, begitu seterusnya sampai malam.

Meski begitu, profesi pangkas rambut layak mendapatkan cuan jelang hari pertama masuk sekolah. Lonjakan permintaan karena pada umumnya mereka ingin tampil segar, baru, dan terpenting tidak kena hukuman atau malah razia rambut karena melanggar aturan sekolah berkait rambut.

Perlengkapan sekolah berupa pensil berwarna (Foto: Unsplash/Joshua Eckstein)

Kalau cuma kena hukum berjemur di tengah lapangan masih mending, tapi bila kena cukur dengan bentuk asal-asalan kan jadi malu, apalagi anak baru di sekolah.

Demi menghindari hukuman cukur di sekolah, mereka kemudian menjejali lokasi pangkas rambut bersama orang tua. Nah, di beberapa kasus, tempat cukur jadi penuh karena orang tua juga ikutan cukur. Alhasil, peminatnya membludak.

Berbicara gaya rambut atau bentuk cukuran, biasanya mereka minta dirapikan bukan dari tebal ke tipis atau panjang ke pendek, melainkan cukup dipangkas bagian tepi agar tidak menutupi telinga.

Setelah anak-anak selesai dengan masalah rambutnya, kini giliran orang tua berurusan dengan seragam untuk anaknya, mulai kemeja dan celana, topi, dasi, kaos kaki, sampai menentukan ukuran sepatu agar pas.

Tidak semua orang tua berburu seragam dengan keluar rumah, beberapa memilih beli di sekolah melalui koperasi dan mencari ukuran pas untuk buah hatinya. Begitu juga dengan dasi dan topi. Saat semuanya lengkap, anak dan orang tua akan menunggu hari esok untuk menjalani aktivitas hari pertama sekolah.

Di era digital, ada pula orang tua memilih belanja kebutuhan sekolah secara daring melalui marketplace. Para orang tua enggak lagi repot berdesakan di pasar. Tinggal pilih barang dan ukuran, bayar, lalu menunggu pengantaran. Apalagi di saat libur sekolah akan berakhir banyak marketplace mengadakan diskon khusus produk kebutuhan sekolah.

Anak-Anak bergembira dan bersorak sorai di depan halaman sekolahnya. (Foto: People-Pixabay)

Selain seragam, tak kalah sengit ketika memilih alat pendukung sekolah lain, mulai sepatu, tas, hingga alat tulis dan buku. Khusus sepatu dan tas, biasanya anak akan lebih berhasrat meilih sendiri. Ia akan mencari tas dengan pola atau motif sesuai kesukaannya. Sepatu juga demikian. Peran orang tua saat mendampingi anak memilih sepatu baisanya sebagai rem, apakah melanggar ketentuan sekolah atau tidak. Jangan sampai peraturan di sekolah sepatu harus berwarna hitam malah beli sepatu ungu bergambar Frozen padahal udah SMA.

Saat hari pertama sekolah, kendala terbesar pada anak tentu saja bangun tepat waktu di pagi hari. Oleh karena itu, anak-anak perlu dibiasakan mengatur jadwal bangun pagi secara teratur beberapa hari waktu libur berakhir. “Tarikan kasur lebih kuat daripada gravitasi bumi,” sehingga ada baiknya anak-anak, terutama SD dan SMP, untuk dilatih bangun pagi.

Baca juga:

Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang

Mengatur anak bangun tepat waktu akan menghemat waktu orang tua menyiapkan bekal dan sarapan pagi. Orang tua tak lagi terbagi konsetrasinya. Anak bisa langsung mandi, berpakaian lengkap, sarapan, lalu berangkat sekolah. Bayangkan jika tinggal 30 menit lagi bel sekolah berbunyi tapi anak masih selimutan. Dhuh!

Hal pertama muncul saat pertama tiba di sekolah mengenakan seragam baru, tentu terasa kerah baju kaku, alat tulis lengkap di tas, dan ukuran seragam dipilihkan pas atau lebih besar supaya muat ketika naik kelas berikutnya. Bukan hanya di SD, melainkan juga di SMP dan SMA.

Namun, sedikit berbeda bila SMA. Siswa SMA biasanya sudah punya sedikit pemahaman akan tren. Mereka tentu tidak saja sadar harus berbusana rapi dan bersih di sekolah, melainkan juga harus trendi. Penampilan penting. Terkadang seragam dimodifikasi, semisal celana panjang dibuat model pensil, atau rok dibuat ada belahan, dan sebagainya.

Terkait jetlag dengan aktifitas belajar-mengajar di sekolah, anak-anak perlu pantauan dari orang tuanya. Artinya bagi anak SD, orang tua perlu menemani anak di sekolah, baik sampai depan gerbang maupun depan kelasnya. Dukunga terbaik apalagi hari pertama sekolah bagi anak SD tentu datang dari orang tua.

Seorang Anak Tampak Bosan Menatap Laptop Saat Pembelajaran Jarak Jauh. (Thomas Park-Unsplash)

Bagi siswa SMP atau SMA, jetlag pada pelajara hari pertama bisa disiasati dengan latihan satu atau dua hari jelang libur berakhir dengan belajar mandiri di rumah pada pagi hingga siang hari agar terbiasa. Jangan sampai di hari pertama mendadak ngantuk di jam pelajaran pertama atau kedua.

Masuk sekolah di hari pertama banyak menimbulkan beragam keseruan. Apalagi persiapannya sungguh penuh rasa deg-degan sampai emosi karena barnag tidak tersedia atau ukuran tidak ada. Momen keseruan tersebut tidak lagi bisa dirasakan orang tua dan murid selama pandemi COVID-19 karena harus sekolah dari rumah masing-masing. (bed)

Baca juga:

PPDB Daring Meminimalisasi 'Bangku Kosong' Negeri Aing

#Tren Fesyen #Fashion #Juli Ngilmu Di Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fashion
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Lewat akun Instagram pribadinya @justinhubner5, Justin kerap membagikan gaya berpakaian yang memadukan nuansa sporty dan kemewahan, yang dikenal sebagai tren sporty luxe.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Fashion
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
Keputusan diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BATA yang digelar pada 25 September 2025.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
 Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki
ShowBiz
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
JakCloth telah bertransformasi jadi sebuah movement anak muda.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Fashion
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025
ESMOD Jakarta Runway Syndicate menjadi salah satu sorotan di panggung Senayan City Fashion Nation 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 24 September 2025
Energi Baru ESMOD Jakarta Meriahkan Senayan City Fashion Nation 2025
Fashion
UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion
Karakter-karakter ciptaan Kasing Lung seperti Labubu, Zimomo, Tycoco, dan Spooky tampil dalam desain penuh warna dan detail menarik.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
UNIQLO x POP MART: Koleksi 'THE MONSTERS' Hadirkan Labubu Cs ke Dunia Fashion
Fashion
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Koleksi yang dijadwalkan debut di musim 2026 ini akan menggabungkan teknologi mutakhir dengan desain kolaborasi dua ikon di dunia performa olahraga.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Adidas dan Tim Audi F1 Umumkan Kerja Sama, Koleksi Terbaru Debut 2026
Fashion
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
Wondherland berkolaborasi dengan Scent of Indonesia (SOI), untuk membawa konsep 'anti blind buy experience' di edisi 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal
ShowBiz
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
Armani ialah pria yang meninggalkan jejak yang diakui di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
ShowBiz
Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Perusahaannya, Armani, berkembang dari mode menjadi sebuah imperium yang merambah kecantikan, wewangian, musik, olahraga hingga hotel mewah.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
 Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Fashion
Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Pengumuman ini mengakhiri spekulasi selama berbulan-bulan setelah Wintour mengumumkan pengunduran dirinya, pada Juni lalu.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Bagikan