KEBERSIHAN interior Skandinavia yang nyaman dan keindahan dekorasi tradisional Jepang yang minimalis telah menjadikan keduanya inspirasi utama desain rumah modern. Sekarang, ada tren yang menggabungkan keduanya: Japandi.
Pencarian Google untuk istilah tersebut melonjak drastis pada musim dingin 2020, ketika orang-orang di seluruh dunia mendesain ulang rumah mereka di tengah kuncitara COVID-19. Minat terus meningkat sejak saat itu, menurut data dari Google Trends.
"Saya rasa banyak orang mencari gaya yang santai," kata penulis buku 'Japandi Living' Laila Rietnergen dalam sebuah wawancara email kepada CNN (16/11). "Estetika gaya Japandi yang tenang dan menenangkan serta barang-barang pengerjaan yang lebih tahan lama sangat cocok dengan kebutuhan ini," sambung Rietnergen.
Baca juga:

Perpaduan desain ini berasal dari tahun 1860-an, kata Rietnergen. Dia menelusuri akar estetika dari letnan angkatan laut Denmark William Carstensen, yang mengunjungi Jepang ketika negara itu dibuka setelah dua abad isolasi diri.
Hal itu ada dalam bukunya 'Japan's Capital and the Japanese' yang pertama kali memaksa desainer Denmark untuk melakukan perjalanan ke Jepang, di mana mereka menemukan bahwa kedua budaya menghargai kesederhanaan dan keindahan alam, jelas Rietnergen.
Sekarang, desainer interior kontemporer menemukan kembali kesamaan dalam kegemaran nada netral, bahan alami, dan dekorasi minimalis.
Selain menawarkan tip-tip praktis bagi para pembaca, buku Rietnergen menampilkan puluhan foto rumah ala Jepang yang rapi. Nyaman dan sederhana, ruang tamu didekorasi dengan lampu kertas halus dan sofa krem mengundang yang dibuat oleh desainer Skandinavia.
Rietnergen mengatakan bahwa desain Skandinavia dan Jepang menekankan pentingnya alam, tidak hanya melalui warna seperti coklat muda, tan, dan putih lembut, tetapi juga dengan menggunakan bahan seperti linen dan kayu untuk membangun suasana ketenangan.
Baca juga:

Hygge dan wabi-sabi
Kunci dari desain Japandi adalah menciptakan sesuatu yang didekorasi secara halus tanpa terasa kosong, suatu ruang yang elegan tetapi kamu dapat "merasa di rumah dan santai", kata Rietnergen, yang memiliki hampir 450.000 pengikut di halaman Instagram @japandi.interior.
Menciptakan desain semacam itu berpegang pada dua prinsip desain: hygge, istilah Denmark dan Norwegia yang berhubungan dengan perasaan nyaman dan hangat, dan wabi-sabi, konsep orang Jepang yang menerima ketidaksempurnaan.
Gaya Japandi juga merayakan keterampilan seni dalam furniture, apakah itu pahatan cahaya halus Isamu Noguchi atau furniture oleh Carl Hansen, yang kursi wishbone dijual seharga ribuan dolar.
Namun Rietnergen menekankan bahwa estetika juga dapat dicapai oleh mereka yang mendekorasi dengan anggaran terbatas. Lagi pula, japandi adalah filosofi yang dipandu oleh keyakinan bahwa 'lebih sedikit lebih baik'.
"Setiap rumah dan interpretasi gaya Japandi berbeda. Sangat penting untuk berani membuat pilihan sendiri. Rumah bukanlah ruang pameran dan tidak boleh menjadi salinan dari sesuatu yang telah kamu lihat. Bagian penting adalah menambahkan elemen dan barang pribadi," tutup Rietnergen. (aru)
Baca juga:
Menyingkap Warna Cat dan Manfaatnya pada Desain Rumah Japandi