Kuliner

Jamu, Khasiat Kearifan Lokal

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 16 Januari 2021
Jamu, Khasiat Kearifan Lokal
Jamu yang memberikan manfaat kesehatan dari kearifan lokal. (Foto: Pexels/Pietro Jeng)

JAMU bukan hal yang asing bagi warga Indonesia. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, pasti pernah merasakan jamu atau sekedar melihat dan mendengar orang yang berjualan jamu.

Di beberapa daerah, jamu segar dijual keliling dengan digendong atau biasa disebut jamu gendong. Uniknya, biasanya penjual jamu yang sering kita temui itu identik dengan seorang perempuan berpakaian tradisional Jawa, sambil menggendong bakul besar berisi botol jamu, menawarkannya dengan suara lembut... “Jamu.. Jamu..”.

Baca Juga:

Jamu, Racikan Nenek Moyang Menyehatkan

jamu
Jamu, kearifan Indonesia. (Foto: Pexels/Pixabay)

Selain itu jamu dapat pula dinikmati pada warung jamu di pinggir jalan. Minuman tradisional ini tidak hanya berfungsi sebagai obat, tetapi juga untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah dari berbagai penyakit. Jamu sendiri merupakan istilah dari bahasa Jawa yang berasal dari dua kata, yakni “djampi’ dan “oesodo” yang bermakna penyembuhan menggunakan ramuan obat, doa, dan mantra.

Tradisi minum minuman bersejarah ini diperkirakan sudah ada sejak 1300 Masehi. Jamu terbuat dari tanaman herbal yang sarinya diekstrak atau dengan cara ditumbuk. Masyarakat Indonesia sudah mengenal jamu sejak zaman Kerajaan Mataram. Perempuan di zaman itu sudah memproduksi jamu, kemudian para pria bertugas mencari tanaman herbal untuk diolah menjadi jamu.

Pada masa penjajahan Jepang, sekitar tahun 1940-an, tradisi minum Jamu lebih populer karena dibentuknya komite Jamu Indonesia. Setelah itu, banyak perusahaan yang memproduksi jamu mulai bermunculan. Sampai saat ini, jamu masih menjadi ramuan yang dijaga kelestariannya sebagai kekayaan kearifan lokal. Selain berkhasiat, jamu dari dulu digunakan sebagai upaya untuk tetap menjaga kelestarian alam Indonesia.

Pengolahan jamu ini, telah dilakukan secara turun-temurun berdasarkan resep dari nenek moyang. Karena Indonesia kaya dengan keragaman hayati, resep jamu sendiri juga memanfaatkan bahan yang diambil dari alam.
Ada jenis tanaman yang merupakan bahan utama untuk membuat jamu yang biasa dikonsumsi.

Baca Juga:

Benarkah Jamu Bisa Menangkal Virus Corona?

jamu
Jenis tanaman zingiberaceae. (Foto: Pixabay/DEZALB)

Tanaman tersebut merupakan anggota keluarga dari zingiberaceae. Kamu pasti jarang mendengar jenis tanaman ini.Namun ternyata, beberapa jenis tanaman tersebut adalah jahe, kunyit, kencur, dan lengkuas, yang pastinya sudah familiar di masyarakat Indonesia. Tanaman ini memiliki khasiat masing-masing dan diolah menjadi beberapa jenis jamu yang berbeda.

Tanaman keluarga zingiberaceae merupakan jenis tanaman yang mudah ditemukan di sekitar. Beberapa kalangan telah membudidayakan jenis-jenis tanaman ini dan disebut sebagai tanaman obat keluarga (TOGA). Jenis tanaman tersebut mudah tumbuh dan perawatannya pun tidak sulit. Lebihnya lagi, kamu dapat langsung menanamnya di tanah atau memanfaatkan wadah seperti pot.

Seiring berjalannya waktu, penjualan Jamu juga telah menyesuaikan zaman modern yang serba teknologi. Jika dulu menggunakan jamu gendong, maka sekarang, jamu telah banyak dikemas dalam bentuk kapsul, bubuk instan yang mudah diseduh, dan juga minuman cair. (scp)

Baca Juga:

4 Tanaman Herbal Antivirus, Bisa Cegah Corona?

#Januari Pelesiran Di Negeri Aing #Jamu
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan