MENYUSUL animo masyarakat untuk bersepeda belakangan ini, akhirnya Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memperkenalkan isyarat dalam bersepeda guna mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan.
Mirip dengan isyarat ketika touring mengunakan sepeda motor, aba-aba dan gerakan tangan dapat memberi informasi penting bagi sesama pengguna jalan raya.
Baca juga:
Kode isyarat tangan ini diterbitkan oleh Dishub DKI Jakarta, diunggah melalui akun Twitter pada (24/7). Setidaknya ada enam isyarat yang perlu kamu ketahui, sebagai pengguna jalan kamu harus memahami arti dari isyarat tersebut. Berikut enam isyarat tangan yang perlu kamu ketahui dan pahami.
1. Aba-Aba untuk Berhenti

Saat kamu mengangkat tangan kanan dan menekuknya 90 derajat (sejajar dengan siku), itu adalah isyarat aba-aba untuk berhenti.
Isyarat penting ini perlu kamu ketahui agar saat kamu berkendara kamu tidak langsung berjalan sembarangan dan peka terhadap kondisi jalan.
Isyarat dibuat agar pengguna sepeda dapat memberi aba-aba jika ingin berhenti agar tidak berhenti mendadak. Hal ini penting diperhatikan, karena sepeda pada umumnya tidak memiliki lampu rem layaknya motor.
2. Belok Kiri

Isyarat tangan ini dilakukan dengan tangan kiri yang mengarah lurus sejajar dengan bahu. Isyarat ini menandakan kamu akan belok ke kiri.
Sama halnya dengan aba-aba berhenti, isyarat ini dibuat untuk mengurangi risiko kecelakaan yang bisa berdampak pada diri sendiri maupun pengguna jalan lain.
Dibuatnya isyarat tangan karena pesepeda pada umumnya tidak memiliki spion dan lampu sein untuk memberi tanda ke arah mana pesepeda ingin melaju.
3. Belok Kanan

Sama halnya dengan isyarat belok kiri, kamu hanya perlu mengarahkan tangan kanan kamu tegak lurus dengan bahu agar pengendara lain tahu kamu ingin belok ke arah kanan.
Namun jangan lupa berhati-hati saat menjulurkan tangan, tetap harus melihat kondisi jalan sebelum memberi isyarat.
Baca juga:
4. Awas Ada Lubang

Selain isyarat untuk memberi aba-aba pribadi saat bersepeda, kamu juga dapat memberi isyarat untuk pengendara lain yang ada di belakangmu.
Saat tanganmu mengarah kebawah dan menunjuk jalan, itu artinya ada lubang atau jalanan yang rusak. Melalui isyarat ini, kamu dapat menjadi pengendara yang baik dan taat aturan.
5. Kurangi Kecepatan

Isyarat kurangi kecepatan digunakan untuk mengingatkan pengendara lain di belakangmu. Biasanya aba-aba ini dipakai ketika kamu melihat sesuatu di depan seperti terjadi kecelakaan, lampu merah, perbaikan jalan dan sebagainya.
Isyarat ini penting untuk kamu perhatikan agar kamu sempat mengurangi kecepatan dan dapat bersiga untuk kemungkinan tereburuk. Isyarat ini juga digunakan untuk memberi pesan kepada pesepeda lain untuk berhati-hati.
6. Silahkan Mendahului

Saat bersepeda di jalan raya kamu perlu berhati-hati. Biasanya laju sepeda lebih lambat dibanding motor atau mobil, demi menjaga keselamatan dan kenyamanan sesama pengguna jalan isyarat ini penting untuk diperhatikan.
Ketika kamu ingin gowes lebih santai, kamu harus mempersilahkan pengendara di belakangmu untuk mendahului atau menyalip. Caranya yakni dengan memberikan isyarat tangan seperti yang terlihat pada gambar.
Enam isyarat dalam bersepeda di atas dibuat agar pengguna jalan bersikap bijak, lebih berhati-hati, serta mementingkan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. (joe)
Baca juga: