BANYAK faktor yang berkontribusi terhadap obesitas pada masa kanak-kanak, termasuk, predisposisi genetik (dan epigenetik), kecenderungan sosial terhadap asupan kalori yang lebih tinggi, dan obesitas orang tua.
Studi epidemiologis secara konsisten menemukan bahwa orang tua yang obesitas sering membesarkan anak-anak yang obesitas. Studi terbaru telah meneliti mekanisme biologis potensial yang mendasari transmisi obesitas antargenerasi tersebut.
Baca Juga:
"Banyak gen yang berhubungan dengan obesitas, yang diwarisi dari kedua orangtua, secara istimewa diekspresikan di daerah otak yang bertanggung jawab atas pengaturan diri dari perilaku mencari makanan, terutama makanan yang sangat bermanfaat," tulis Gary L Wenk, PhD, seorang profesor psikologi, ilmu saraf, virologi molekuler, imunologi dan genetika medis di Ohio State University, AS.
"Dua dari wilayah otak yang paling penting yang mengandung sirkuit pengaturan diri ini adalah korteks prefrontal lateral dorsal dan girus cingulate anterior," ujarnya dalam artikel yang ditulisnya di Psychology Today (13/4).

Penelitian terkini tersebut mempertimbangkan apakah paparan prenatal seorang anak terhadap obesitas orang tua memengaruhi fungsi normal sirkuit pengaturan diri otak. Para ilmuwan menyelidiki hubungan antara Body Mass Index (BMI) ayah, BMI ibu (baik sebelum hamil dan saat ini), dan reaktivitas daerah otak tertentu terhadap isyarat makanan pada 76 anak sehat berusia 7 hingga 11 tahun (28 laki-laki, 48 perempuan; 89,5 persen adalah prapubertas; 63,2 persen memiliki berat badan normal, 11,8 persen kelebihan berat badan, dan 25 persen obesitas).
Gen yang lebih berpengaruh
Dengan penelitian tersebut, para ilmuwan ingin menentukan apakah gen terkait obesitas yang diturunkan dari ayah atau ibu yang obesitas bertanggung jawab atas perubahan aktivitas dalam sirkuit pengaturan diri di otak anak mereka.
"Mirip dengan temuan penelitian sebelumnya, jika salah satu orang tua mengalami obesitas, keduanya juga mengalami obesitas. Selain itu, anak dari orang tua yang obesitas juga mengalami obesitas," Wenk menekankan.
Baca Juga:
BMI ibu berkisar antara 19,63-58,85; BMI ayah berkisar antara 22,60 hingga 46,99. BMI ayah secara signifikan terkait dengan BMI ibu, dan keduanya secara signifikan berkorelasi dengan BMI anak mereka.
Studi Functional Magnetic Resonance Imaging pada anak-anak mengungkapkan aktivitas korteks prefrontal lateral dorsal dan girus cingulate anterior adalah yang paling responsif terhadap isyarat makanan.
Hasil studi resonance imaging itu menunjukkan bahwa tingkat obesitas ibu secara signifikan berkorelasi dengan aktivasi yang tidak memadai dari daerah otak pengaturan diri pada anak-anaknya. Tingkat obesitas ayah tidak berpengaruh pada respon daerah otak ini.

"Biasanya, korteks prefrontal lateral dorsal dan gyrus cingulate anterior mengatur kontrol diri diet kita. Tugas mereka adalah menghambat keinginan kita untuk makan makanan enak yang mengandung lemak, garam, dan gula," dia menjelaskan.
Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu obesitas mewarisi otak yang sirkuit pengaturan dirinya mungkin tidak bereaksi dengan tepat terhadap isyarat makanan yang bermanfaat.
"Respon yang terganggu dari dua wilayah kritis ini dapat meningkatkan risiko obesitas pada masa kanak-kanak dan menjelaskan insiden obesitas antargenerasi," demikian tutup Gary L Wenk. (aru)
Baca Juga: