JUMLAH orang dengan penyakit diabetes mellitus setiap tahunnya bertambah. Alumni Jurusan Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Tata Novianti, mengatakan penderita diabetes dewasa ini bukan hanya orang tua. Kalangan muda pun banyak.
“Setiap tahunnya angka orang yang kena diabetes semakin banyak, malah sekarang kebanyakannya anak muda. Kalau dulu diabetes identik dengan “penyakit orang tua” sekarang tak jarang anak muda usia 20-an tahun sudah kena diabetes,” kata Tata Novianti.
Baca Juga:

Branch Manager Laboratorium Prodia Wastukencana, Bandung, mengatakan diabetes mellitus atau penyakit kencing manis adalah sekelompok gangguan metabolismeyang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi selama periode waktu yang lama.
Ia mengatakan, stigma masyarakat yang menganggap bahwa penyakit diabetes arena faktor genetik justru menyesatkan. Padahal dua faktor besar yang menjadi pemicunya antara lain adalah obesitas (sebanyak 80 persen) dan gaya hidup tidak sehat.
Obesitas dapat menjadi sumber dari banyak penyakit lainnya seperti penyakit kardiovaskular (jantung). Seseorang dapat dicurigai terjangkit diabetes ketika sudah mengalami tiga gejala berikut: sering buang air kecil, sering merasa lapar, dan sering merasa haus. Ketiga gejala tersebut disebut juga dengan “gejala klasik”.
Sehingga jika seseorang memiliki gejala-gejala tersebut, ia menyarankan agar segera periksakan kondisinya ke laboratorium atau rumah sakit terdekat. “Pemeriksaan gula darah dapat dilakukan dengan melaksanakan puasa terlebih dahulu selama 12 jam. Ketika gula darah mencapai batasan tertentu, maka seseorang dapat dikatakan menderita diabetes. Sesudah divonis menderita diabetes, nantinya kondisi orang tersebut harus dipantau melalui pemeriksaan HBA1C untuk menentukan tingkat gula darah rata-rata selama tiga bulan terakhir sesuai standar NGSP,” jelasnya.
Baca Juga:

Masyarakat selama ini umumnya mengira bahwa diabetes hanya diabetes saja, padahal ada dua tipe diabetes. Diabetes terbagi menjadi diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 menyerang khalayak usia muda bahkan mereka yang baru lahir karena bawaan penyakit autoimun. Sementara diabetes tipe 2 disebabkan karena obesitas dan gaya hidup tidak sehat.
Ketika seseorang sudah memiliki penyakit diabetes, mereka harus mengkonsumsi obat-obatan seumur hidupnya karena tidak ada kata “sembuh” untuk penyakit diabetes, hanya ada kata “terkontrol” dan “tidak terkontrol”.
"Untuk penyakit diabetes yang belum parah, dapat juga dilakukan diet ketat untuk mengurangi kadar gula darah secara drastis. Penyakit diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti penyakit syaraf, kerusakan ginjal, dan perubahan urine. Maka dari itu, dari sekarang ada baiknya untuk menjaga kesehatan diri dan orang-orang sekitar anda agar terhindar dari diabetes,” tutupnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga: