Ghosting, Berbahaya Bagi Kesehatan Mental
GHOSTING adalah meninggalkan hubungan dengan cara menghilang atau memutuskan tali komunikasi secara tiba-tiba sudah sering terjadi sejak dulu kala. Cara ini dianggap paling sederhana dan cepat karena tidak membutuhkan konfirmasi dari siapa pun. Baik dari pihak yang memutuskan atau diputuskan seolah harus mengerti bahwa hubungan tersebut telah kandas karena sudah tidak ada lagi komunikasi.
Cara yang dinilai simpel ini rupanya lebih menyakitkan batin seseorang jika dibandingkan dengan berbicara secara baik-baik. Manusia adalah makhluk sosial yang senang berkomunikasi. Maka alangkah lebih baik ketika kamu bertemu dan berbicara secara langsung jika memang ingin “menyudahi” sebuah hubungan.
Baca Juga:
Melansir dari psychologytoday.com, perilaku ghosting berpotensi merusak mental seseorang. Efek emosional yang ditimbulkan bisa sangat menyakitkan terutama bagi mereka yang memiliki hati lembut dan mudah merasakan sedih. Apa saja ya dampaknya?
1. Kehilangan rasa percaya diri
Ghosting bisa menyebabkan seseorang kehilangan rasa percaya diri. Alasannya karena tidak ada yang memberitahu dirinya kenapa si doi sampai meninggalkannya begitu saja. Korban bisa kesulitan untuk memulai hubungan yang baru dengan orang lain karena rasa trauma ditinggalkan orang terkasih. Gejalanya bisa dilihat dari sikap yang berubah menjadi dingin, selalu terlihat murung, dan lebih suka menyendiri daripada bersosialisasi dengan orang banyak.
Baca Juga:
2. Merasa bersalah
Korban ghosting umumnya merasa bersalah ketika ditinggalkan secara tiba-tiba tanpa jejak. Awalnya masih bertanya-tanya dalam hati, lama-lama mereka akan berpikir bahwa orang yang paling bersalah dalam hubungan tersebut adalah dirinya. Hal ini disebabkan oleh paradigma berpikir: yang tersakiti akan pergi di kemudian hari.
3. Depresi
Tidak percaya perilaku ghosting bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi? Nyatanya korban yang mengalami ghosting akan mengalami trauma berat. Ditinggalkan secara tiba tiba bisa membuat seseorang overthinking secara berkelanjutan. Akibatnya korban Mengalami depresi dan kehilangan tujuan hidup. Dirinya akan merasa tidak berguna dan terbuang tanpa alasan yang jelas. Jangan main-main ya ketika berurusan dengan hati! (mar)
Baca Juga: