Kesehatan

Makan Sendirian Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 12 Agustus 2020
Makan Sendirian Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan
Makan sendirian ternyata tidak baik untuk kesehatan. (unsplash/@fikranjabbart)

BUAT kamu yang keseringan me-time. Ternyata makan sendirian atau seorang diri tidak bagus untuk kesehatan kamu. Sebelum pandemi pun, banyak kok orang di seluruh dunia yang tinggal dan makan sendirian. Apa hubungannya?

Makan Sendirian Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan
Banyak orang di seluruh dunia tinggal sendirian tidak bersama dengan keluarganya. (unsplash/@cristofer)

Melansir laman Global News Canada, atensi akan isu ini cenderung berfokus pada lansia yang tinggal dan makan sendiri.

Namun, Kate Mulligan, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Toronto, mengatakan masalah ini mempengaruhi semua orang.

"Kami melihat orang-orang yang lebih muda, milenial, misalnya, atau bahkan lebih muda yang sering pesan makanan atau bahkan tidak memiliki fasilitas memasak di apartemen mereka,” kata Mulligan kepada Global News Canada.

Baca juga:

Terapkan Pola Makan Alami, Sehatkah Diet Paleo?

Lantas, apa hubungannya dengan kesehatan?

Makan Sendirian Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan
Saat makan sendirian, kita cenderung pesan makanan yang tidak sehat dan makan berlebihan. (unsplash/@liney)

Sebenarnya makan sendiri tidak sepenuhnya buruk. Tapi, menurut riset dampak negatifnya lebih besar daripada positifnya.

Biasanya kalau makan sendirian, apalagi para remaja yang tinggal indekos. Mereka cenderung over-eat dan makan makanan yang gampang diakses seperti makanan instan atau fast food.

"Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa orang yang sering makan sendiri lebih cenderung memilih makanan yang tidak sehat, lebih sedikit makan buah dan sayuran, juga makan pada waktu yang tidak teratur," tulis Time.

Melansir laman Time, menurut sebuah penelitian, orang yang makan sebagian besar makanannya sendiri berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes.

Baca juga:

7 Alasan Penting Menambahkan Bawang ke Dalam Pola Makan

Penelitian menemukan bahwa pria yang makan sendirian setidaknya dua kali sehari lebih mungkin untuk mengalami sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan pra-diabetes dibandingkan dengan mereka yang selalu makan bersama orang lain.

Sedikit berbeda dari pria, perempuan yang makan sendiri setidaknya dua kali sehari memiliki kemungkinan 29% lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik dibandingkan mereka yang tidak pernah makan sendiri. Tetapi perbedaan tersebut menghilang ketika peneliti memperhitungkan faktor sosial ekonomi dan gaya hidup.

Makan Sendirian Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan
Makan bersama teman-teman atau keluarga bisa mengurangi rasa kesepian. (unsplash/@priscilladupreez)

Penelitian sebelumnya juga telah meningkatkan kekhawatiran tentang efek kesehatan psikologis dari makan sendirian, terutama masalah kesepian.

Global News Canada menulis, karena makanan bisa menjadi salah satu bentuk aktivitas sosial, melewatkan makan dengan orang lain bisa membuat orang merasa terisolasi.

Satu studi di Jepang menemukan bahwa hidup dan makan sendirian dapat meningkatkan risiko depresi pada orang dewasa yang lebih tua.

Para ahli di Kanada juga mendorong seseorang untuk makan bersama orang lain. Panduan tersebut mengatakan makan sendirian dapat menyebabkan perasaan kesepian, terutama bagi para manula. (lev)

Baca juga:

Sepele, Kebiasaan Kecil ini Bisa Jadi Penyebab Batu Ginjal

#Diet #Gaya Hidup #Jomlo #Jomblo #Kesehatan #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan