Darya-Varia Berkomitmen untuk Cegah Stunting di Indonesia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 07 Februari 2024
Darya-Varia Berkomitmen untuk Cegah Stunting di Indonesia

Darya-Varia memiliki program CSR untuk cegah stunting. (Foto: Darya-Varia)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (Darya-Varia) memberikan pemaparan tentang program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka yang berfokus pada langkah pencegahan stunting di Jakarta, Selasa (7/2).

Program CSR ini bermitra dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah kerangka program Peningkatan Upaya Promotif dan Preventif Dalam Rangka Mewujudkan Indonesia Sehat.

Baca Juga:

Poster Pintar Hadir untuk Edukasi Cegah Stunting

Dengan mengambil tema Generasi Sehat Bebas Stunting, Darya-Varia memiliki komitmen untuk selalu mendukung program prioritas Pemerintah di bidang kesehatan masyarakat, yang akhirnya dapat menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas.

Mengambil lokasi di desa Cibatok II, Kabupaten Bogor, program Generasi Sehat Bebas Stunting dapat menurunkan angka stunting pada anak sebesar 80 persen secara bertahap selama 5 tahun berjalan berkat sinergi yang solid antara Darya-Varia dengan seluruh elemen masyarakat serta mitra terkait.

Di awal program tahun 2018, terdapat 68 anak yang mengalami stunting. Melalui berbagai program pencegahan dan edukasi, angka ini terus menurun dan pada tahun 2023 angka stunting berhasil ditekan dengan hanya 13 anak.

“Darya-Varia sebagai perusahaan farmasi yang bergerak di bidang kesehatan memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam implementasi program-program prioritas Pemerintah Indonesia di sektor kesehatan, termasuk program pengentasan stunting,” kata Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dr. Ian Kloer dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Selasa (6/2).

Baca Juga:

Penyakit Jantung Bawaan Berdampak ke Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.

Menurut estimasi UNICEF, prevalensi stunting di Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,8 persen pada tahun 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia dan Afrika. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

“Stunting telah menjadi isu kesehatan yang membutuhkan perhatian khusus di Indonesia. Perlawanan terhadap stunting memerlukan pendekatan dan intervensi sistematis terhadap ekosistem, selain pemenuhan gizi yang optimal," tegas Kloer. (ikh)

Baca Juga:

Kota Layak Anak Terganjal Data 788 Anak Alami Stunting dan Pernikahan Dini

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan