DENDAM jangan terus dipendam. Meskipun setiap hari kamu harus bertemu dan bekerja dengan orang yang sangat kamu benci. Demi kesehatan mental dan relasi, ada baiknya untuk melepaskan dendam yang kamu alami dan memaafkannya.
Dikutip dari pinkvilla, ketika seseorang berbuat salah kepada kamu, tentunya akan sulit untuk melupakan hal yang menyakitkan itu. Terkadang, perasaan buruk tersebut bisa berlangsung lama. Bahkan, setelah kemarahan berlalu, mungkin kamu masih memiliki trauma emosional atau pengkhianatan yang terlalu larut.
Baca Juga:

Hal ini sebenarnya umum terjadi, namun rasanya rugi apabila kamu tidak memaafkan seseorang. Memaafkan tidak berarti sepenuhnya melupakan apa yang sudah terjadi, tapi memilih untuk melepaskan amarah, sakit hati, dan balas dendam. Namun, apabila kamu berniat untuk mengampuni orang tersebut, ada beberapa cara efektif yang bisa kamu lakukan, antara lain:
1. Mengakui
Ketika seseorang menyakiti kamu, pastinya keadaan menjadi lebih kaku dan seringkali mungkin kamu tidak ingin membicarakannya atau memikirkan hal tersebut. Tentunya hal tersebut membuat kamu merasa lemah. Terkadang bahkan bisa membuat kamu menjadi gila dan sakit hati.
Baca Juga:
Kesedihan dan kemarahan merupakan reaksi alami pada situasi yang menyakitkan. Dengan mengampuni tentunya membiarkan keadaan emosional yang merusak bisa kembali membuka jalan bagi kesedihan yang ada. Kemudian, mulailah untuk berdamai dengan apa yang sudah terjadi.

2. Menganalisis kemarahan
Kemarahan yang konstruktif dengan mudah menyelesaikan masalah saat ini. Hal tersebut dikarenakan bisa membuat kamu menggembleng situasi secara akurat sekaligus membuat kamu merespons dengan lebih baik. Pahami bagaimana perasaan kamu melalui kemarahan yang kamu tahan. Pikirkan apakah hal tersebut menghambat kondisi mental kamu.
Ketika kamu menjadikan kemarahan sebagai kebiasaan, nyatanya bisa merusak kondisi mental. Tentunya tidak ada hal baik yang bisa kamu dapatkan. Dengan begitu, ada baiknya untuk membersihkan hati dengan menerimanya dan berdamai.
3. Ubah perspektif
Terkadang, terlalu sering terluka bisa menjadi jembatan dendam. Kamu mulai kehilangan perspektif, namun tetap terobsesi dengan kemarahan. Ada baiknya untuk berpikir di luar kebiasaan, keluar dari obsesi menahan amarah, dan mulailah untuk menganalisis dari perspektif orang lain. Mungkin itu hanya satu kali kesalahan yang tidak disengaja. Hal ini bisa membantu kamu untuk berdamai dengan mereka. (yos)
Baca Juga: