Kuliner

Burger Lokal Sama Enaknya dengan Buatan Luar Negeri

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 16 Juni 2021
Burger Lokal Sama Enaknya dengan Buatan Luar Negeri
Burger Made In Neger Aing tak kalah nikmat dengan burger 'impor' (Foto: instagram @lawless.jakarta)

BURGER cukup populer di Negeri Aing. Popularitas Burger tentunya tak terlepas dari hadirnya berbagai restoran cepat saji asal luar negeri yang menyediakan menu burger sejak tahun 80-an.

Perihal sejarah burger, terdapat banyak versi. Hingga bisa dibilang tidak ada yang tahu pasti siapa penemu burger sebenarnya. Terlepas dari itu, umumnya orang-orang mengetahui burger merupakan makanan asal Amerika.

Baca Juga:

Brand Modest Fesyen Lokal Jadi Raja di Negeri Aing

Seperti halnya restoran cepat saji KFC, yang membuka gerai pertamanya di Melawai, Jakarta pada 1979, dan A&W yang membuka gerai pertamanya di Jakarta pada 1985.

Tak sampai disitu, restoran cepat saji dengan logo huruf M berwarna kuning alias McDonald pun telah lama hadir di indonesia, yakni sejak 1991. McDonald pertama kali mendirikan gerai di Sarinah, Jakarta.

Kemudian ada pula Wendy’s yang memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka gerai pertamanya di daerah Kuningan, Jakarta pada 1991. Setelah itu di tahun-tahun berikutnya barulah hadir restoran cepat saji asal luar negeri yang menyajikan burger, seperti Burger King, Carls'Jr dan sebagainya.

Meskipun, banyak para pengusaha lokal yang membuat burger, tapi daya 'dobrak'-nya kurang greget dan tak menarik perhatian. Padahal, tukang burger SD yang berjualan di gerobak sepeda dengan ciri khas stang diganti dengan 'stir mobil', cukup diminati para 'bocil' pada masanya.

Hingga akhirnya pada sekitar tahun 2005-2010, ada gerai burger made in Negeri Aing yang cukup menarik perhatian, yakni Blenger Burger.

Blenger Burger hadirkan Burger nikmat dengan porsi besar namun dengan harga terjangkau. (Foto: Instagram/@pergikuliner)

Para Anak Gaul Jakarta dan sekitarnya, pasti tahu yang namanya Blenger Burger. Hal itu lantaran burger tersebut memiliki porsi banyak, rasa lezat dan harga menarik. Seperti yang dikutip dari laman belirus, singkat cerita Sang Founder Blenger Burger yakni Erik Kadarman Subarna, menyematkan kata 'blenger' di belakang 'burger' untuk nama gerainya.

Nama tersebut terbilang unik, khususnya bagi mereka yang mengetahui artinya. Dalam bahasa Jawa, Blenger berarti 'makan sampai kekenyangan'. Nama tersebut sejalan dengan konsep yang digunakan Erik, yaitu menyajikan produk dengan ukuran dan cita rasa yang akan membuat orang merasa kenyang dan puas.

Kendati saat ini burger bisa ditemukan di pinggir jalan, makanan ini pernah menjadi makanan yang identik dengan orang-orang kaya. Berawal dari situ, Erik mencoba mematahkan stereotip tersebut, lewat burger miliknya.

Erik mengaku ingin menyajikan sebuah santapan yang mempunyai konsep mahal ala hotel, tapi disajikan dengan konsep street food agar orang bisa mencicipinya. Dari mulai depot kecil berukuran 2×1 meter yang hanya menyediakan beberapa kursi saja, Erik saat ini sudah memiliki beberapa gerai yang tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga:

Produk Paling Populer Made In Negeri Aing Digemari Idola Kpop

Selain Blenger Burger, brand Burger Made In Negeri Aing lainnya pun turut mendongkrak popularitas Burger lokal yang tak kalah lezat dari brand burger asal luar negeri. Gerai Burger tersebut ialah Lawless Burgerbar.

Lawless Burgerbar. (Foto: instagram @lawless.jakarta)

Lawless Burgerbar merupakan salah satu divisi dari Lawless Jakarta. Lawless Jakarta didirikan oleh lima orang, yakni Arian Arifin, Gofar Hilman, Sammy Bramantyo, Ucup, dan Roni Pramaditia. Tepatnya pada 3 September 2017, Lawless Burgerbar resmi dibuka. Seperti yang dikutip dari situs resminya, Lawless Burgerbar merupakan sebuah perwujudan para pendirinya sejak lama.

Kerap kali para pendiri Lawless Jakarta, membicarakan untuk memiliki tempat nongkrong dengan makanan enak, bir dingin serta dikombinasikan dengan playlist musik-musik rock dan metal.

Lawless Burgerbar menyajikan burger, sandwich, serta beragam snack dengan kualitas terbaik. Porsi yang ditawarkan pun tidak main-main. Dengan harga yang affordable, kamu mendapatkan burger yang bisa digenggam penuh di tangan dan terasa membanjiri mulut.

Bahkan ada satu menu Lawless Burgerbar yang bernama Lemmy, merupakan paket lengkap berisi double juicy patty, beef brisket, beef bacon, cheese, onion strings dan sunny side up.

Menariknya, menu Burger di Lawless Burgerbar, nama-namanya diambil dari nama band dan lirik lagu rock dan metal. Seperti The Lemmy dari Lemmy Kilmister (vokalis & bassist band Motorhead), Sabbath Burger (band rock asal Inggris, Black Sabbath), hingga Motley Burg (band heavy metal Motley Crue).

Burger Blenger dan Lawless Burger Bar, turut andil dalam menepis anggapan burger buatan orang Indonesia kalah enak dengan burger buatan luar negeri, seperti yang banyak dijual di gerai restoran cepat saji.

Bahkan banyak anak muda yang mengaku Burger lokal seperti Burger Blenger jauh lebih worth it dibanding dengan burger asal luar negeri yang dijual di gerai cepat saji. Salah satunya yakni Maya (23) seorang karyawan swasta asal Tangerang yang cukup menyukai burger.

"Dulu sih kalau beli burger paling ke restoran cepat saji gitu di mal-mal, tapi setelah dikasih tahu temen ada burger yang enak yaitu Burger Blenger yang di deket taman puring, gue langsung kayak 'ternyata ada burger lokal seenak ini', porsinya banyak tapi harganya murah," tutur Maya.

Semenjak itu, mindset Maya terhadap burger lokal pun berubah, dan menganggap bahwa burger lokal cukup worth it untuk dibeli, karena kualitasnya tak kalah dengan burger luar negeri.

"Setelah nyoba burger blenger dan enak cocok di lidah gue, gue jadi sering beli burger di situ, tapi bukan berarti gue ga pernah beli burger di gerai cepat saji, tetep beli kok kalau lagi kepengen, tapi lebih sering beli Burger Blenger dan burger lokal lainnya yang menurut gue enak," jelas Maya.

Maya juga mengaku pernah mencoba berbagai brand burger lokal lainnya yang menurutnya enak, seperti Burger Bener, Burger Bros, dan Lawless BurgerBar.

The Lemmy, salah satu menu andalah di Lawless Burgerbar. (Foto: instagram/@lawless.burgerbar)

Senada dengan Maya, Deni (28) seorang pegawai swasta, juga mengaku bahwa kualitas burger lokal sudah sangat mumpuni untuk bersaing dengan burger luar negeri yang hadir di Indonesia. Deni menjelaskan burger lokal seperti Burger Blenger, sangat nikmat dan pas untuk kantong mahasiswa.

"Dulu jamannya masih kuliah sekitar tahun 2012-an gue pernah beli Burger Blenger, sampai sekarang juga sih tapi enggak sering, menurut gue dengan harga dibawah 35 ribu tapi lu bisa dapet burger gede banget itu gokil sih," jelas Deni.

Mengenai mulai adanya pergeseran popularitas burger lokal dan burger luar negeri di Indonesia, Deni pun setuju. Sebab, ia mengaku cukup mengapresiasi produk lokal yang kualitasnya sudah terbilang keren.

"Kalau yang gue rasain sih iya yah, apalagi kalau harganya murah, porsi banyak, dan rasa enak, pasti banyak yang beli, ya kalau bisa kita support produk lokal lah, itung-itung bantu pengusaha lokal juga kan. Meskipun di gerai cepat saji yang kerja orang-orang Indonesia juga, tapi produk lokal bisa dilirik juga," tutupnya. (ryn)

Baca Juga:

Bagteria, Tas Tangan Made Negeri Aing Digemari Sosialita Mancanegara

#Kuliner #Burger #Juni Made In Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan