Boba dan Minumannya, Mana yang Lebih Berbahaya?
BOLA tapioka atau lebih dikenal dengan boba memang cukup populer saat ini. Namun, di balik kepopulerannya itu, ada bahaya kesehatan yang menghantuinya. Bahkan banyak yang menganggap boba lebih memberikan efek negatif ke tubuh dibanding minuman pemanisnya.
Menanggapi hal itu, ahli gizi Pafitri, S.K.M.,RD mengatakan kalau boba atau minuman manis sama-sama menyumbang kalori yang besar bagi tubuh. Namun keduanya tak mengandung nilai gizi yang dibutuhkan.
Baca juga:
"Dua-duanya karena kan bubble-nya itu kan penyumbang kalori yang cukup tinggi karena dia kan karbohidrat, kemudian dia diolah dengan gula lagi sehingga kalorinya menjadi tinggi sekali sehingga tidak boleh berlebihan," ujar Pafitri ditemui peluncuran Buba Soul di Jakarta, Kamis (27/2) seperti dilansir Antaranews.com.
Sementara minuman manis yang mengiringi boba mengandung gula, susu krimer atau kental manis. Jika digabungkan jumlahnya setara dengan 8-18 sendok teh gula. Belum lagi topping-nya yakni biskuit. Menurut Pafitri itu membuatnya semakin berbahaya.
"Gulanya sudah tinggi dan kemudian total keseluruhan kalorinya juga tinggi," tuturnya.
Baca juga:
Setiap 500ml minuman boba mengandung 500-800 Kal atau setara dengansua hingga lima piring nasi putih 100 gram. Jika diminum secara terus menerus, maka akan berbampak pada penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, jantung dan kanker.
"Kalau (diminum) setiap hari dapat memberikan dampak yang tidak baik. Kalau bisa dihindari atau sebulan dua kali itu udah maksimal. Kalau kandungan gula banyak, itu bahaya sekali karena nanti terjadi akumulasi yang menyebabkan kegemukan dan diikuti penyakit lain," tutup Pafitri. (Yni)
Baca juga: