Benarkah Teh Baik untuk Pencernaan?


Teh mampu meningkatkan kadar bakteri baik. (Foto: Pexels/NIKOLAY OSMACHKO)
MINUM teh itu menenangkan. Selain itu, mungkin lebih membantu melawan ketidaknyamanan perut atau kembung. Demikian kata pakar diet asal Illinois, Nancy Z. Farrell Allen. Namun, benarkah teh juga berkhasiat lebih dari sekadar menenangkan?
"Teh dapat menawarkan kenyamanan dengan membantu mengatur flora usus, mengurangi peradangan, atau membantu motilitas gastrointestinal (buang air besar)," terang Allen seperti disiarkan LiveScience belum lama ini, seperti dikutip dari Antara, Selasa (3/1).
Sementara, di sisi lain, dokter pengobatan keluarga di Tennessee, Dr. Laura Purdy, mengatakan bahwa teh hitam, hijau, dan lainnya, dapat membuat perbedaan. Menurut dia, berbagai jenis teh dapat membantu disfungsi pencernaan.
Baca juga:
Kulit Nanas Ternyata Bisa Jadi Teh dan Banyak Manfaatnya

Kualitas menenangkan peppermint disebabkan oleh zat yang disebut Piperita L. menthacarin. Menurut kajian pada yang diterbitkan jurnal Nutrients pada 2018, zat itu bisa mendorong relaksasi jaringan otot.
Studi lainnya pada tahun yang sama dalam jurnal Alimentary Pharmacology and Therapeutics menunjukkan minyak peppermint berdampak positif pada kesehatan pencernaan.
Namun, peneliti tidak tahu sejauh mana temuan itu dapat dialihkan ke dalam bentuk teh peppermint. Sebab, kekuatan dan dosisnya akan berbeda. Mungkin ada manfaat serupa, tapi tidak ada bukti spesifik yang mendukung.
Ini serupa dengan teh jahe yang dapat membantu mengatasi masalah mual dan muntah. Tinjauan tahun 2015 di European Review for Medical and Pharmacological Sciences menemukan bahwa ekstrak jahe dapat berperan dalam menenangkan gejala mual.
Baca juga:
Selisik Ritual Teh Pai Pernikahan Adat Tionghoa

Namun sekali lagi, peneliti tidak tahu bila temuan itu berlaku untuk teh jahe. Pakar kesehatan mengatakan, minum teh bukanlah obat ajaib untuk keluhan pencernaan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengidentifikasi penyebab pencernaan bermasalah dan untuk menemukan rencana perawatan yang tepat.
Bukti menunjukkan minum teh secara rutin memang dapat mendukung kesehatan pencernaan dalam jangka panjang. Satu studi tahun 2012 di The American Journal of Clinical Nutrition membuktikan bahwa orang yang minum teh tiga kali seminggu selama lebih dari enam bulan, lebih kecil kemungkinannya terkena kanker di saluran pencernaan dibandingkan orang yang bukan peminum teh.
"Beberapa penelitian menunjukkan teh hitam, hijau, atau oolong dapat dikaitkan dengan penurunan berat badan. Ini bisa jadi karena kemampuannya untuk meningkatkan kadar bakteri menguntungkan di usus manusia," terang Farrell Allen. (waf)
Baca juga:
Teh Ceylon Sumber Terbaik Antioksidan Alami
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
