Kesehatan Mental
Atasi Burnout dengan Membuat Skala Prioritas Webinar 'Burnout Do Everything but not Everything' yang digelar Merahputih.com. (Foto: Tangkapan Layar)

SETIAP hari, pasti ada saja tantangan dan kesulitan yang kerap kita hadapi. Entah itu kerjaan di kantor, skripsi yang belum selesai, ujian di sekolah, sampai pasangan yang kerap ngambekan terus menerus. Akibatnya, kita jadi burnout dan bingung ingin memprioritaskan yang mana.

Clinical Pscyhologist di Ibunda.id, Anggi Mayangsari, M.Psi, mengatakan, burnout adalah sindrom psikologis yang muncul sebagai respons berkepanjangan terhadap stresor emosional dan interpersonal.

Menurutnya, ciri-ciri burnout adalah kelelahan yang berlebihan, sering menghindari pekerjaan, bekerja kurang efektif dan efisien, serta kurangnya dorongan untuk mencapai target optimal.

"Skala prioritas benar-benar membantu kita untuk menjalankan kegiatan sehari-hari dengan lebih tenang, hemat waktu, dan teratur. Kita juga perlu memiliki tujuan agar prioritas semakin mendekatkan diri untuk mencapai tujuan tersebut," kata Anggi, dalam webinar Burnout: Do Everything, but not Anything yang digelar Merahputih.com, Sabtu (28/1).

Digital Creator sekaligus Mental Health Advocate, Devina Otaria, menjelaskan bahwa burnout terjadi ketika seseorang lama kelamaan bosan melakukan sesuatu yang disukai. Mereka kerap jenuh karena tidak ada motivasi dan tidak ada perubahan dalam kegiatan tersebut.

Baca juga:

Ketahui 4 Tahapan Quarter Life Crisis

Atasi Burnout dengan Membuat Skala Prioritas
Mulai buat skala prioritas. (Foto: Unsplash/Lilartsy)

"Aku juga pernah burnout, contoh misalnya lagi UTS tapi ada pekerjaan juga. Jadi aku harus pintar membagi waktu," kata Devina.

"Pas aku cari tahu, aku sadar, sebenarnya yang membuat ini terjadi ketika aku multitasking, karena pada dasarnya manusia tidak bisa multitasking. Kita perlu memprioritaskan yang utama terlebih dahulu. Nah makanya ketika dua aspek dijadikan satu dan bersamaan, muncul burnout," lanjutnya.

Sebagai seorang mahasiswa, Devina tentu memprioritaskan pendidikannya terlebih dahulu ketimbang pekerjaan. Devina melanjutkan, usia 20-an awal, merupakan masa transisi yang sulit dan tidak mudah. Mengingat sebelumnya kita mungkin sering bergantung dengan orang tua, kini harus lebih mandiri dan belajar menjadi lebih dewasa.

"Kita harus merasakan hal yang berbeda dalam hidup, karena itu yang justru mengajarkan kita sesuatu, membentuk karakter, dan bikin kita lebih dewasa," kata Devina.

Devina menjabarkan, dalam membuat prioritas, tentukan terlebih dahulu mana yang lebih penting atau mendekati deadline.

Baca juga:

Bagaimana Mengetahui Kamu Sedang Burnout atau Malas?

Atasi Burnout dengan Membuat Skala Prioritas
Mencari support system. (Foto: Unsplash/Helena Lopes)

"Tapi kalau misalnya ada sesuatu yang bisa kita lakukan nanti, kita jabarin itu di bawah," pungkasnya.

Devina juga mengingatkan pentingnya istirahat ketika sedang burnout. Istirahat memberikan kita waktu untuk rehat sejenak dan menenangkan pikiran sebelum kembali melanjutkan aktivitas.

"Yang paling penting juga aku enggak menolak perasaan burnout. Karena kalau kita menolak, kita hanya menunda. Kalau sudah merasa tenang, baru buat skala prioritas," lanjutnya.

Tidak hanya membuat skala prioritas, Anggi juga memberikan tips bagaimana cara mengatasi burnout. Pertama, cobalah menerapkan hidup work life balance agar tidak semata-mata bekerja terus menerus.

"Lalu, kenali kondisi terlebih dahulu. Apa yang dirasakan saat ini? Apa yang dibutuhkan. Kalau sudah fokus pada hal yang bisa kita kendalikan daripada memikirkan dampak atau skenario buruk," kata Anggi.

Yang tidak kalah penting adalah menerapkan growth mindset, menanamkan pola pikir bahwa apapun yang terjadi ada pembelajaran yang bisa membuatmu lebih baik.

"Terakhir, mencari support system itu juga penting. Keluarga, teman, atau pacar, agar kita bisa merasakan aura positif dari lingkungan sekitar," tutupnya. (and)

Baca juga:

Sebelum Burnout makin Parah, Ayo Bertindak

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Piala Dunia 2022 Qatar Juga Membawa Berkah untuk Warga +62
Fun
Piala Dunia 2022 Qatar Juga Membawa Berkah untuk Warga +62

Piala Dunia jadi ladang berkah bagi sebagian orang.

Update Fase Kelima Marvel Cinematic Universe di Event D23
ShowBiz
Update Fase Kelima Marvel Cinematic Universe di Event D23

Marvel mengungkap trailer hingga detail untuk film dan serialnya yang akan datang.

Tantangan Bangsa dan Mobil Kepresidenan dalam Pameran 'Indonesia Menjawab'
Fun
Tantangan Bangsa dan Mobil Kepresidenan dalam Pameran 'Indonesia Menjawab'

Berupaya mengingatkan kembali jejak perjuangan para pemimpin, tantangan yang dihadapi bangsa, dan jawaban yang diberikan.

Film Dokumenter 'Semesta' Tayang Kembali untuk Kisah Inspiratif
ShowBiz
Film Dokumenter 'Semesta' Tayang Kembali untuk Kisah Inspiratif

Dokumenter 'Semesta' rilis pertama kali 30 Januari 2020.

Ben Affleck dan Matt Damon Kembali Kerja Sama
ShowBiz
Ben Affleck dan Matt Damon Kembali Kerja Sama

Ben Affleck dan Matt Damon saat ini sedang mengerjakan ulang naskah yang sebelumnya ditulis oleh Alex Convery.

4 Game Horor Terseram Versi Kotaku Dijamin Bikin Kamu Teriak
Fun
4 Game Horor Terseram Versi Kotaku Dijamin Bikin Kamu Teriak

Banyak adegan menyeramkan pada game ini.

Rambut Bercabang Habiskan Nutrisi Kulit Kepala, Begini Cara Mengatasinya
Fun
Rambut Bercabang Habiskan Nutrisi Kulit Kepala, Begini Cara Mengatasinya

Satu-satunya cara untuk memperbaiki ujung rambut bercabang adalah dengan memotongnya.

Akhiri Hiatusnya, Sheryl Sheinafia Kembali dengan 'Situationship'
Fun
'Star Wars: The Mandalorian' Lanjut ke Musim Ketiga
Hiburan & Gaya Hidup
'Star Wars: The Mandalorian' Lanjut ke Musim Ketiga

'Star Wars: The Mandalorian' dapat kamu saksikan di Disney Plus Hotstar.

Dibintangi Dian Sastro Wardoyo dan Putri Marino, 'Gadis Kretek' Segera Tayang di Netflix
ShowBiz