TIDAK bisa dimungkiri, bekerja dari Senin sampai Jumat, atau bahkan akhir pekan, membuatmu amat membutuhkan istirahat demi kesehatan mental yang lebih baik. Jangan sampai kamu burnout, atau kondisi stres berat yang dipicu pekerjaan.
Siapa saja bisa mengalami burnout. Namun, kondisi itu lebih banyak terjadi pada orang yang sering memaksa diri untuk terus bekerja, kurang mendapatkan apresiasi pekerjaan dari atasan, memiliki beban kerja yang berat, atau memiliki pekerjaan yang monoton.
Setiap orang tentu pernah merasa kelelahan dan stres dalam bekerja. Seseorang yang mengalami burnout cenderung akan merasakan atau menampakkan ciri-ciri seperti hilangnya semangat bekerja dan kelelahan. Tetap bekerja tanpa adanya semangat justru malah menguras banyak energi sehingga memicu kelelahan.
Selain itu, burnout juga bisa menyebabkan stres dan frustrasi saat bekerja. Hal itu membuat seseorang menjadi sulit berkonsentrasi, merasa tidak kompeten, dan akhirnya membenci pekerjaan yang sedang ia geluti. Burnout juga menyebabkan performa bekerjamu menurun. Hal tersebut dipicu hilangnya minat terhadap pekerjaan yang sedang digeluti, sehingga hasil yang didapat menjadi kurang memuaskan.
Stres dan frustrasi akan pekerjaan membuatmu bersikap sinis terhadap orang-orang yang kamu ajak bekerja. Pekerjaan yang digeluti dianggap sebagai beban hidup sehingga membuatmu enggan atau berhenti bersosialisasi dengan rekan kerja, teman, maupun anggota keluarga yang terlibat.
Baca juga:

Seperti dilansir Alodokter, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi burnout.
1. Buat prioritas
Buatlah prioritas pekerjaan dari yang penting ke yang kurang penting. Dengan begitu, kamu tahu mana yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, sehingga energi dan waktu tidak terbuang terlalu banyak.
2. Bicarakan dengan atasan
Komunikasikan dengan atasan mengenai kerisauan yang kamu rasakan. Saat kamu diberikan pekerjaan yang terlalu banyak, ungkapkan bahwa pekerjaan tersebut membuatmu terbebani dan membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikannya. Jika atasanmu yang menjadi pemicu burnout, coba ajak bicara dengan departemen sumber daya manusia (HRD) mengenai hal tersebut Mungkin, mereka akan memberikan solusi, misalnya memindahkanmu ke tim yang lain.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
3. Ceritakan kepada orang yang dapat dipercaya
Coba ceritakan keluh kesahmu kepada orang-orang terdekat yang dapat kamu percaya. Meski tidak selalu mendapatkan solusi, cara ini dapat membantu melepaskan emosi negatif dan mengurangi stres pekerjaan.
4. Ubah gaya hidup
Terapkan gaya hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan tidur yang cukup. Hal-hal ini dapat mendukung tubuh yang sehat dan pikiran yang lebih mudah fokus, sehingga menurunkan risiko terjadinya burnout. Kamu juga bisa mencari hobi baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk mengatasi burnout.
Burnout dalam pekerjaan tidak hanya berpengaruh pada hasil kerja, tetapi juga meregangkan hubungan dengan orang-orang sekitar dan menurunkan kesehatanmu.
Buat kamu yang ingin mengatasi dan mendapatkan insight mengenai burnout, Merah Putih mengadakan webinar bertajuk Burnout: Do Anything, but Not Everything pada 28 Januari 2023 pukul 10.00-11.00 WIB. Webinar akan menghadirkan Anggi Mayangsari selaku key opinion leader dan Devina Otaria (influencer). Kamu bisa langsung mendengar sharing pengalaman dari para pembicara mengenai burnout dan solusi untuk mengatasinya.
Kamu bisa mendaftar secara gratis melalui https://bit.ly/DaftarWebinarBurnout, dan dapatkan hadiah menarik serta e-certificate. (and)
Baca juga:
Waspada Emotional Burnout Mengganggu Kesehatan Mental