SERING kali kita merasa lelah dan tidak ingin mengerjakan pekerjaan, bukan? Tapi bagaimana kita benar-benar tahu apakah itu kelelahan alias burnout atau hanya malas saja?
Guna mengetahui apakah hal tersebut adalah lelah atau malas, kita tidak boleh hanya melihat tingkat produktivitas saja, namun menganalisis suasana hati secara keseluruhan. Bagaimana kita menangani stres, kualitas kepuasan yang dirasakan dalam pekerjaan kita, dan gejala fisik apapun juga harus kita perhatikan.
Sebelum memasuki ke dalam perbedaan burnout dengan kemalasan, ada baiknya kita mengetahui apa arti burnout sebenarnya. Burnout merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan kita. Namun kita tak boleh berlarut-larut dalam masa burnout karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Baca juga:
Burnout dapat menyebabkan banyak masalah jangka panjang bagi orang-orang di angkatan kerja. Penyebabnya bermacam-macam seperti terlalu banyak bekerja, upah rendah, dan kurangnya dukungan atau perlakuan buruk yang konsisten dari atasan. Banyak hal yang bisa menyebabkan burnout, tapi terkadang tanda dan perasaan burnout bisa tumpang tindih dengan kemalasan, berdasarkan Healthy Worker Burnout.
Terkadang orang yang sebenarnya mengalami burnout dianggap sebagai pemalas karena menunjukkan tindakan yang sama dimana produktivitas berkurang, tampak terus-menerus terganggu, memiliki ketidaksukaan terhadap pekerjaan, dan merasa terlalu banyak bekerja.
Lalu bagaimana membedakannya? Ini cara mengetahui dirimu sedang burnout sesuai yang dilansir Healthy Worker Burnout.
1. Emosi dan suasana hatimu berubah

Orang yang mengalami burnout masih dapat memiliki produktivitas yang layak, tetapi tidak seperti orang yang malas. Orang yang mengalami burnout cenderung merasa kesal, pemarah, gelisah, dan pasif-agresif. Jika kalian merasa itu bukan diri kalian dan malah mendapati dirimu sedang dalam fase ini, kemungkinan besar kamu kelelahan. Orang yang kelelahan juga dapat mengalami depresi, kecemasan, dan juga ketakutan bahwa mereka membuat banyak kesalahan dengan pekerjaan mereka.
2. Mulai mengalami gejala fisik

Orang yang mengalami burnout akan merasakan berbagai gejala fisik karena harus bekerja, sedangkan orang yang malas tidak akan merasakannya. Gejala fisik seperti kelelahan, sakit kepala, migrain, masalah perut seperti gangguan pencernaan, dan sindrom iritasi usus besar.
Baca juga:
5 Tips Keuangan untuk Anak Remaja, Biar Enggak Gampang Boros
3. Membenci pekerjaanmu

Orang malas mungkin tak menyukai pekerjaan mereka karena berbagai alasan, tetapi jika kita merasa takut bangun setiap pagi dan menemukan dirimu berjalan perlahan-lahan menuju pekerjaan, kemungkinan besar kita burnout. Jika kita sudah merasa seperti ini, sebaiknya manfaatkan waktu ekstra dan mulailah mencari pekerjaan lain sebelum reputasi pekerjaan kita ternoda.
4. Tidak lagi dekat dengan rekan kerja

Sudah umum untuk pergi makan siang atau minum setelah bekerja bersama rekan kerja kita. Namun, jika kita kelelahan, hubungan dengan rekan kerja bisa mulai memburuk. Hubungan pribadi juga bisa menjadi ternoda karena kelelahan. Orang yang kita cintai dan teman mungkin mulai takut berbicara dengan kita karena kita mungkin sering mengeluh tentang pekerjaan jika kita sedang mengalami burnout.
5. Kesulitan berkonsentrasi

Orang malas dapat mengalami kesulitan berkonsentrasi, tetapi orang yang burnout biasanya dapat fokus, dan ini adalah sesuatu yang baru mereka alami. Konsentrasi bisa menjadi sulit ketika kelelahan karena berbagai alasan, termasuk kecemasan dan keasyikan tentang kualitas pekerjaan kita, melamun tentang berada di tempat yang lebih baik, berfokus pada terlalu banyak tugas, serta merasa apatis terhadap pekerjaan dan tugas pekerjaan. Setelah mengetahui perbedaan keduanya, apakah kalian tahu saat ini sedang malas atau malah mengalami burnout? (mic)
Baca juga: