WNI Disandera Lagi, Pemerintah Ramai-Ramai Tutup Mulut

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 24 Juni 2016
WNI Disandera Lagi, Pemerintah Ramai-Ramai Tutup Mulut

Kelompok Bersenjata Filipina Selatan

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih Nasional- Penyanderaan WNI oleh kelompok milisi bersenjata kembali terjadi di perairan Sulu Filipina Selatan. Berdasarkan informasi, tujuh ABK kapal TB Charles 001/ TK Robby 152 disandera saat kembali menuju Samarinda sejak 20 Juni 2016.

Peristiwa tersebut dibenarkan Kemenlu setelah berhasil mengkonfirmasi berbagai pihak di Indonesia dan Filipina.

"Setelah berkomunikasi dengan sejumlah pihak di Indonesia dan Filipina, pada tanggal 23 Juni 2016 sore kami dapat konfirmasi bahwa telah terjadi penyanderaan terhadap ABK WNI kapal tugboat Charles 001 dan kapal Tongkang Robby 152,” kata Menlu Retno Marsudi kepada wartawan, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (24/6).

Menanggapi hal tersebut, pemerintah langsung menggelar rapat tertutup di Kemenko Polhukam yang dihadiri sejumlah pihak terkait, diantaranya Menko Polhukam Luhut B. Panjaitan, Pangalima TNI, Kepala Bin, Menhan dan Menlu.

Usai rapat koordinasi tertutup yang berlangsung sekira dua jam itu,  ramai-ramai pimpinan lembaga negara tutup mulut  dan  tak mau berkomentar panjang lebar terkait penyanderaan WNI yang kembali terjadi.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat ditemui tak memberikan keterangan pers usai rapat tersebut. Sama halnya Menhan Ryamizard Ryacudu dan Kepala Bin Sutiyoso, tak sepatah keterangan yang keluar dari mulut mereka. Bahkan, cenderung menghindari wartawan.

Sebelumnya, sejumlah pejabat negara membantah adanya peristiwa penyanderaan 7 WNI di perairan Sulu Filipina. Namun setelah mendapat konfirmasi dari berbagai sumber, secara jelas pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri membenarkan hal tersebut.

Selanjutnya, untuk memastikan kevalidan informasi itu, Kemenko Polhukam akan melakukan investigasi kasus penyanderaan WNI oleh kelompok militan di Filipina yang sudah berulang-ulang itu.

BACA JUGA:

  1. Menlu: 7 WNI Disandera Milisi Bersenjata Filipina
  2. Peran Tim Surya Paloh Bebaskan 10 Sandera Abu Sayyaf
  3. 10 WNI Dibebaskan Kelompok Abu Sayyaf
  4. 10 WNI Disandera, DPR Desak Pemerintah Tak Penuhi Permintaan Abu Sayyaf
  5. 10 WNI Disandera Abu Sayyaf, Menlu: Keselamatan Mereka Prioritas Kami

 

#Filipina #Menlu Retno LP Marsudi #Penyanderaan WNI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
259 Orang Tewas, 114 Hilang Akibat Topan Fung-wong dan Kalmaegi di Filipina
Korban terbanyak berjatuhan setelah Topan Kalmaegi menghantam Provinsi Cebu dan beberapa wilayah di kawasan Visayas Tengah.
Frengky Aruan - Rabu, 12 November 2025
259 Orang Tewas, 114 Hilang Akibat Topan Fung-wong dan Kalmaegi di Filipina
Dunia
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Topan Fung-wong menyebabkan banjir parah dan tanah longsor yang mengakibatkan aliran listrik di seluruh provinsi terdampak padam di Filipina.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong di Tengah Status Darurat Nasional, 1,4 Juta Rakyat Terdampak
Dunia
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Badai ini kini bergerak ke arah barat menuju Kamboja dan Laos setelah melanda Vietnam bagian tengah pada Kamis dengan kecepatan angin mencapai 149 km/jam.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Dunia
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Data terakhir hingga Kamis (6/11) kemarin, Topan Kalmaegi menewaskan sedikitnya 142 orang dan berdampak pada lebih dari 1,9 juta warga di berbagai wilayah Filipina.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 November 2025
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Dunia
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Topan ini diperkirakan akan menguat kembali di Laut Cina Selatan sebelum bergerak menuju Vietnam, di mana pihak berwenang sedang mempersiapkan kedatangannya pada Jumat (7/11).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Dunia
Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
Mayoritas korban berasal dari provinsi yang baru saja pulih dari gempa mematikan.
Dwi Astarini - Kamis, 06 November 2025
  Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
Indonesia
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Perusahaan BUMN sektor konstruksi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP), resmi ditunjuk sebagai kontraktor utama internasional dalam proyek Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S01) di Filipina.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Dunia
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Badai Fengshen juga menyebabkan banjir dan tanah longsor di Filipina bagian tengah dan selatan.
Frengky Aruan - Senin, 20 Oktober 2025
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Indonesia
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Saat ini, terdapat sekitar 8.700 WNI yang menetap di Filipina bagian selatan, atau di daerah dekat pusat gempa.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Indonesia
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Guncangan gempa sempat memicu peringatan dini tsunami di sembilan kabupaten dan kota di wilayah Sulut, Malut, hingga Papua.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 10 Oktober 2025
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Bagikan