Warga Australia Tuang Kemarahan Lewat #BoycottIndonesia


Screenshot Twitter
MerahPutih Internasional - Australia menarik duta besarnya di Indonesia pasca eksekusi mati yang dilakukan terhadap dua warga negaranya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Perdana Menteri Australia Tony Abbott juga mengungkapkan bahwa penarikan duta besarnya ini bentuk ketidaksenangan mereka terhadap eksekusi yang dilakukan kedua warga negaranya tersebut.
Tak hanya itu, warga Australia pun marah dengan eksekusi yang dilakukan Indonesia. Kemarahan mereka ini tertulis pada tanda pagar #BoycottIndonesia.
“A place I never wanted to go to before, but now a place I definitely won't ever be visiting. #BoycottIndonesia #boycottbali (Sebuah tempat yang tidak ingin aku datangi sebelumnya, tapi sekarang aku tidak akan pernah mengunjunginya)” tulis akun @IijgiImour.
“Indonesia is bloodthirsty and xenophobic! Likes to kill, doesn't like to be killed! #BoycottBali #BoycottIndonesia (Indonesia harus darah dan xenophobia! Suka membunuh tapi tidak suka dibunuh!)” kicau @rgenci57.
Menanggapi hal ini, warga orang Indonesia sendiri pun membalas tweet para warga Australia.
“Don't you know "Australians" ? How many indonesian people died because of drugs? we have a separate legal #BoycottIndonesia #SaveINA (Tahukah anda orang-orang Australia? Berapa banyak orang Indonesia yang mati karena narkoba? Kami punya hukum sendiri)” kicau @AghiiP.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan adalah dua warga Australia yang dihukum mati karena tertangkap membawa narkoba. Sekitar pukul 00.25 WIB, Rabu (29/5),delapan terpidana kasus narkoba dikabarkan tuntas dieksekusi oleh regu tembak Polda Jawa Tengah di LP Nusakambangan, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Lukisan Seram Salah Satu Anggota Bali Nine
Putra Terpidana Mati Narkoba Minta Kaesang Bujuk Jokowi Ampuni Ibunya
Setara Institute: Hukuman Mati Tak akan Menghentikan Peredaran Narkoba
Prabowo Subianto Dukung Jokowi Perintahkan Eksekusi Mati Narkoba Jilid II