Utang Luar Negeri Turun karena Negara Banyak Lakukan Pembiayaan

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 20 November 2015
Utang Luar Negeri Turun karena Negara Banyak Lakukan Pembiayaan

Ilustrasi uang rupiah dan dolar Amerika Serikat (Foto AntaraFoto/Akbar Nugroho Gumay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Keuangan - Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowati mengatakan penurunannya utang luar negeri Indonesia sebesar US$2,1 miliar dari kuartal II-2015 sampai dengan Kuartal III-2015. Hal ini sebabkan sebagian besar swasta dan publik megalami turun karena kegiatan ekonomi serta konsumsi rumah tangga juga ikut melambat.

"Otomatis produksi kegiatan usaha melambat karena disebabkan banyak net outflow lebih banyak bayar daripada utang jadi posisi otomatis akan turun," kata Hendy Sulistiowati saat ditemui di Kantornya, Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).

Hendy menambahkan proyeksi pada tahun 2016 akan terus meningkat, jadi kemungkinan capital jangka pendek akan naik lagi pertumbuhannya.

"Hal ini karena ini digunakan untuk modal kerja perusahaan terutama pada perusahaan pengolahan jadi kalau ekonomi membaik dia otomatis semuanya akan membaik," jelasnya.

Menurut Hendy, selama ini utang dianggap jelek, utang luar negeri lebih berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Seperti kegiatan produksi pengembangan investasi di sektor pengolahan pertambangan, listrik, gas, air minum, komunikasi dan perdagangan.

"Untuk itu, banyak dari perusahaan melakukan kegiatan utang luar negeri untuk melakukan pembiayaan di kegiatan pengolahan seperti sektor pengolahan, seperti pertambangan, listrik, gas, air minum, komunikasi dan perdagangan," tuturnya.

Oleh karena itu, tambahnya, faktor menurunnya Utang Luar Negeri bukan satu-satunya indikator ekspor impor sedang menurun. Kalau dilihat utang itu perusahaan-Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) afiliasi antara lain disebabkan perlambatan ekspor dan impor.

"Karena PMA ini ada yang impor bahan baku misal industri otomotif dia impor dari Jepang kalo penjualan turun gak perlu impor banyak. kita liat Kuartal II-2015 sampai Kuartal III-2015 turun cukup signifikan dari 7,6% persen menjadi 7,1%. Sedangkan utang dagang dari 3,8 menjadi 3%, terangnya.(abi)

Baca Juga:

  1. Setahun Jokowi-JK, Utang Luar Negeri Turun US$2,1 Miliar
  2. Bank Nasional Ngutang ke Tiongkok, DPR Panggil 3 Dirut Bank Nasional
  3. Lelang Obligasi Ritel, Pemerintah Targetkan Utang Rp20 Triliun
  4. Hindari Utang, Ekonom Indef Tawarkan Dua Opsi ke Pemerintah
  5. Kedatangan Direktur IMF Tak Berarti Indonesia Kembali Berutang

 

#Hendy Sulistiowati #Bank Indonesia #Utang Luar Negeri
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Utang Luar Negeri Pemerintah Meningkat 6,7 Persen, Begini Peruntukannya
Indonesia
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
BI menilai posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang aman dan memadai.
Wisnu Cipto - Selasa, 07 Oktober 2025
Cadangan Devisa RI Turun Rp 33 T, BI Jamin Masih Aman Buat Bayar Utang Luar Negeri 6 Bulan
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Anggota Komisi XI DPR RI, Amin Ak, meminta perbankan untuk lebih giat lagi dalam menyalurkan kredit usaha.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
BI Pangkas Suku Bunga, Perbankan Diminta Lebih Giat Salurkan Kredit untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2025 masih berpotensi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar 3 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Perekonomian Masih Dalam Tren Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Dunia Masih Akan Rendah
Indonesia
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Sementara, suku bunga lending facility diputuskan untuk turun sebesar 25 bps menjadi pada level 5,5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Suku Bunga Acuan Kembali Dipangkas 25 Basis Poin, Ekonomi Masih Melemah
Indonesia
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Purbaya menyampaikan bahwa proses pencairan dana akan dilakukan segera setelah penandatanganan dilakukan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Enam Bank Himbara Dapat Kucuran Dana Rp 200 Triliun, Menkeu Minta Jangan Dibelikan SRBI atau SBN
Indonesia
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Langkah Bank Indonesia (BI)- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan burden sharing dengan membeli surat berharga negara (SBN) mendapatkan sorotan tajam
Frengky Aruan - Sabtu, 06 September 2025
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno
Indonesia
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Ekonom mengungkapkan arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025, antara bertahan di level 5,25 persen atau turun, yang menunjukkan sinyalemen kebijakan moneter lebih longgar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 20 Agustus 2025
BI Pangkas Suku Bunga Jadi 5 Persen, Rupiah Sulit Untuk Turun ke Rp 16.000 per Dollar AS
Indonesia
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Bank Indonesia Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Utang Luar Negeri yang Tumbuh Melambat
Indonesia
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut, Payment ID tunduk kepada aturan mengenai perlindungan data pribadi (PDP)
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Apa Itu Payment ID Yang Disorot Karena Ditakuti Memata-Matai Transaksi Keuangan Warga
Bagikan