Tingkatkan Eksplorasi Migas, Pemerintah Rencanakan Kebijakan Countercyclical

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Jumat, 20 November 2015
Tingkatkan Eksplorasi Migas, Pemerintah Rencanakan Kebijakan Countercyclical

Menko Kemaritiman Rizal Ramli saat rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI, Selasa (13/10). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Keuangan - Untuk meningkatkan eksplorasi migas yang diyakini bisa memberikan tren positif terhadap tingkat produksi (lifting), Pemerintah berencana menerapkan kebijakan countercyclical atau pembalikan siklus ekonomi yang tengah menurun ke arah yang lebih positif. Kebijakan itu adalah stimulus fiskal yang lazim digunakan untuk menjaga daya tahan sektor usaha, mempertahankan daya beli masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan menyerap dampak PHK.

"Jadi dalam makro ekonomi, sangat lazim di seluruh dunia untuk melakukan kebijakan countercyclical. Kan ekonomi itu selalu naik turun naik turun. Pada saat turun, semua harus disederhanakan. Stimulus harus diberikan, pajak harus diturunkan. Nanti kalau ekonominya sudah booming bisa dinaikkan kembali," ujar Rizal Ramli saat ditemui di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (19/11).

Menurut Rizal, bangsa kita jarang menggunakan kebijakan yang sifatnya dinamis dan fleksibel.

"Misal di seluruh dunia kalau ekonomi lagi susah di suatu negara, biasanya pajaknya diturunin. Segala macam peraturan disederhanakan. Hal-hal yang enggak perlu dihentikan dulu. Nanti pada saat ekonomi booming, kembali membaik baru pajaknya dinaikin, peraturannya diketatkan. Kalau di kita (Indonesia) tidak pernah," sambungnya.

Rizal menambahkan salah satu langkah yang paling strategis adalah proporsi skema bagi hasil PSC (Production Sharing Contractor) antara pemerintah dan kontraktor dalam pengelolaan hulu migas. Skema PSC yang diterapkan saat ini masih terlalu statis dan tidak dinamis terhadap perkembangan ekonomi saat ini.

"Caranya, pembagian production sharing harus fleksibel. Kalau sekarang misalnya 85 persen 15 persen, kenapa enggak 80 persen 20 persen untuk sementara. Lebih bagus ada aktivitas, ada lapangan pekerjaan, proven reserve kita nambah daripada tetap bermimpi 85 persen 15 persen. Ini yang saya maksud berpikir out of the box," tandasnya. (rfd)

 

BACA JUGA:

  1. Dikepret Rizal Ramli, SKK Migas Pasrah
  2. Rizal Ramli Ragu ISC Lebih Baik dari Petral
  3. Gabung OPEC, Indonesia Buang 2 Juta Euro Per Tahun
  4. Gabung OPEC, Indonesia Buang 2 Juta Euro Per Tahun
  5. KPPU Temukan Kelangkaan Stok Beras Medium
#Rizal Ramli #Migas
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN
Data produksi minyak bumi yang ditampilkan oleh Kementerian ESDM meliputi minyak, kondensat, dan NGL.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 14 Agustus 2025
Beda Data Produksi Migas Antara Kementerian ESDM dan SKK Migas, Menteri Bahlih Klaim Lampaui Target APBN
Indonesia
Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas
Blok laut itu mengandung potensi migas yang ditaksir mampu bertahan hingga tiga puluh tahun ke depan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 08 Agustus 2025
Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas
Indonesia
Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir
Kemitraan strategis Indonesia - Rusia berpotensi memperkuat ketahanan energi nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Komisi XII DPR Dukung Kerja Sama Indonesia-Rusia di Bidang Migas dan Nuklir
Indonesia
Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!
Bahlil mencurigai ada yang sengaja membuat Indonesia terus-menerus mengimpor BBM dari luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Menteri Bahlil Tepuk Jidat, RI Impor BBM dari Negara Tidak Punya Minyak!
Indonesia
Bahlil Klaim Punya Bukti Ketergantungan Impor Migas Indonesia Sengaja Didesain
"Saya sudah dapat membuktikan itu tapi datanya khusus untuk kami saja," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Wisnu Cipto - Senin, 26 Mei 2025
Bahlil Klaim Punya Bukti Ketergantungan Impor Migas Indonesia Sengaja Didesain
Indonesia
Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali
Pemerintah Indonesia yang menawarkan 60 blok minyak dan gas baru untuk dieksplorasi pada 2025 hingga 2027.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 21 Mei 2025
Pemerintah Tawarkan Blok Migas Cadangan Besar ke Perusahaan AS, Termasuk Wilayah Blok Bali
Indonesia
Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah
Prabowo minta semua pihak waspada.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Prabowo Sebut Indonesia Punya Kekuatan dan Potensi, Banyak yang Ingin Memecah Belah
Indonesia
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah
Kedua proyek ini membuktikan kemampuan anak bangsa.
Dwi Astarini - Jumat, 16 Mei 2025
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk Diresmikan sebagai Bentuk Swasembada Energi Nasional, Prabowo Klaim Negara Hemat Triliunan Rupiah
Indonesia
Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak
Penurunan nilai impor migas dipicu oleh berkurangnya impor minyak mentah USD 197,1 juta dan hasil minyak USD 130,7 ribu atau 3,18 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 Maret 2025
Impor Minyak Mentah dan Hasil Minyak Turun, Tapi Non Migas Melonjak
Indonesia
Pukat UGM Soroti Lemahnya Pengawasan Tata Kelola Migas, Desak Perbaikan Sistem dan Keterlibatan Publik
Kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga negara
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 Maret 2025
Pukat UGM Soroti Lemahnya Pengawasan Tata Kelola Migas, Desak Perbaikan Sistem dan Keterlibatan Publik
Bagikan