Terduga Teroris Bekasi Rekrut WNA Jadi 'Pengantin'


Petugas labfor membawa barang-barang dari tempat tinggal terduga pelaku jaringan kelompok teroris di Perumahan Taman Harapan Baru, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/12) dini hari. (Antara)
MerahPutih Peristiwa - Tim Gabungan Densus 88 Anti Teror dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap dua terduga teroris. Salah satunya merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok yang akan menjadi 'pengantin'.
Tim Densus 88 mengamankan Arif Hodayatullah alias Abu Mush'ab dan Alli alias Fariz Kusuma yang berkewarganegaraan Uighur secara terpisah di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (23/12) menjelang tengah malam. Demikian siaran pers yang diterima Merahputih.com, Kamis (24/12).
Arif ditangkap lebih dahulu di gerbang pintu masuk Perumahan Taman Harapan Baru, Bekasi, pada pukul 7:15 wib. Berdasarkan keterangan Arif, tim Densus 88 menangkap Alli di sebuah rumah kos di Perumahan Boulevard Hijau, Taman Harapan Indah, Bekasi sekira pukul 16:30 wib.
Di kediaman terduga teroris Arif, tim Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya, sebuah fotokopi buku kursus peledakan, daftar nama orang-orang yang ditahan dan di Suriah, beberapa rekening, buku nikah, SIM dan STNK, dua unit komputer jinjing, dua unit ponsel pintar, dan charger.
Arif merupakan koordinator dan memfasilitasi WNI yang ingin berangkat ke Suriah untuk berperang bersama ISIS. Sementara itu Alli, yang masuk ke Indonesia melalui Batam, datang ke Jakarta dibawa oleh Nur Rohman. Alli sudah sekitar dua bulan tinggal di Jakarta. Disebutkan Arif, Alli pernah tinggal di Bangkok dan Malaysia. Alli sudah dibuatkan identitas palsu atas nama Fariz Kusuma. Alli bertugas membuat bahan peledak dan bom. Selain itu, ia bersedia menjadi “pengantin” dan mati syahid.
Adapun target-target yang menjadi incaran peledakan adalah Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Merre, Ketua Tim Penindakan Densus 88 Kombes Pol Ibnu Suhendra, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Nur Ali, tempat-tempat ibadah, kantor-kantor kepolisian, dan orang asing serta tempat berkumpulnya orang asing.
Tim Densus 88 masih mengejar terduga teroris lain, yakni Bahrunnaim alias Abu Aisyah, Nur Rohman, dan Andika.
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan

4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Kim Jong-un Perintahkan Militer Korut Siaga Perang Total Sikapi Kebijakan AS

Situasi Yang Sempat Mencekam di Mapolres Pacitan, Kewaspadaan Ditingkatkan Antisipasi Teror Susulan
